RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kepala Divisi Nefrologi KSM Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Prof Dr Dany Hilmanto meminta masyarakat untuk tetap tenang di tengah maraknya informasi mengenai penyakit gangguan ginjal akut, termasuk soal penggunaan obat-obatan.
“Terkait yang sekarang hingarbingar tentang penggunaan obat-obatan tertentu, masyarakat tidak perlu panik. Selama itu digunakan dalam dosis yang terukur. Paracetamol misalnya, bisa digunakan 10 mg sampai 15 mg per kg berat badan,” kata Dany di RSHS Bandung, Rabu (19/10).
Hal itu ia sampaikan sebagai respons atas instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) untuk memberhentikan sementara peredaran obat-obatan dalam bentuk cair atau sirup di seluruh apotek di Indonesia.
Baca Juga: Dinkes Kota Bandung Larang Nakes dan Faskes Beri Obat Sirup ke Pasien Anak
Instruksi itu sebagai bentuk kewaspadaan kemunculan gangguan ginjal akut atipikal pada anak (Atypical Progressive Acute Kidney Injury).
Ketetapan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus gangguan ginjal akut atipikal pada anak, Selasa (18/10).
Baca Juga: 192 Anak Alami Gangguan Ginjal Akut, Dokter Dilarang Berikan Resep Obat Sirup
Dany mengatakan sampai saat ini penyakit gangguan ginjal akut belum diketahui penyebabnya. Sebab itu, menurutnya semua obat-obatan masih bisa digunakan sesuai dengan aturan pakai dan tidak melebih dosis yang disarankan.
“Kebetulan di Gambia ada sekelompok anak yang mengkonsumsi paracetamol yang terpapar, yang mengandung etilen glikol dan dietilen glikol, tapi pasien lain enggak. Hal ini tidak bisa kita simpulkan kalau obat ini penyebab gangguan ginjal akut,” katanya.
“Kami tidak mengiyakan apa yang disampaikan, dan tidak juga menolak. Terus terang saja kami susah menggunakannya selama puluhan tahun dan tidak apa-apa. Tapi sekarang karena kebetulan ada koinsidens, paracetamol dikaitkan dengan equilen glikol,” jelasnya.
Dany mempersilakan penggunaan obat-obatan selama penggunaannya sesuai dengan dosis aturan pakai atau petunjuk dokter. Termasuk paracetamol yang baru-baru ini diisukan menjadi penyebab penyakit yang kebanyakan menyerang anak tersebut.