RADARBANDUNG.id – Mitsubishi Colt L300 merupakan salah satu mobil niaga ringan yang legendaris di Indonesia. Mobil buatan Mitsubishi itu terus mendominasi pasar kendaraan niaga ringan berkat kemampuan, keunggulan fitur dan dimensi yang mumpuni.
Wajar saja banyak konsumen yang mengakui keunggulan tersebut seperti bak yang lebih besar sehingga bisa memuat banyak barang. Termasuk mengangkut motor-motor baru yang dikirim ke konsumen seperti yang dirasakan oleh Desi dari dealer motor Astonsido Kedaton Motor dan Indrus dari dealer motor Alfascorpii, Pekanbaru, Riau.
“Kita pakai L300 dari tahun 2000-an dari stau dealer di Pekanbaru kita sudah punya dealer di Palawan, Biak, Kampar dan di Medan. Jadi kendaraan operasional yang kita pakai adalah L300,” ujar Desi, Astonsido Kedaton Motor, saat Customer Gathering Pekanbaru 2,beberapa waktu lalu.
“Kalau untuk L300 ini setelah nanti kita pakai, kita mau peremajaan, kita jual kembali harga enggak turun. Itu satu kelebihan L300, mudah dicari banyak orang, banyak yang antre beli. Harga aftersalesnya juga tidak mahal,” sambung Desi.
“Baknya mobil kita bak rata, motor yang gede itu muat. Yang kecil bisa lima, yang besar empat unit khusus motorsport. Itu membantu sekali buat operasional kita. Saya dan Idrus karena bidang bisnisnya sama ya kita lihat ini keuntungannya. Maka kami pesan lagi,” kata Desi.
Senada dengan Desi, Indrus Alfascorpii, mengaku memilih Mitsubishi L300 karena kuat.
“Kami main dealer dan main dealer shop di Riau sudah sejak lama memilih L300. Kita bergerak di otomotif sudah pakai L300. Memang seratus persen armada yang digunakan untuk canvasing dan delivery menggunakan L300. Jadi yang tadi kenapa kita pakai L300, karena kuat sekali. Khusus Riau daratan ini luas sekali. Cabang kita di ujung batu, pakai terus L300,” katanya.
“Untuk L300 Euro 4 ini menurut saya ada beberapa kelebihan. Yang pertama yang menyangkut dengan bisnis kami, secara bak nya lebih lebar. Saya tadi berpikir untuk L300 yang lama sudah bisa angkut 3-4 unit motor. Dengan yang baru, dengan bak ini bisa 4-5 unit,” sambungnya.
“Tadi saya baca-baca juga, cc mesinnya memang turun, tapi secaratenaganya lebih tinggi dan naik, torsinya juga sama dengan yang lama. Secara cost operational ini akan menguntungkan karena cc mesinnya rendah, tenaganya naik tapi torsi sama. INi bisa hemat biaya lagi. Saat ini kita punya 40-an unit yang lama. Sekarang kita beli lagi yang beli baru tapi memang belum keluar,” paparnya.
Tetsuro Tsuchida, Director of Sales Marketing Division PT MMKSI, Customer Gathering L300 Pekanbaru (18 Juli 2022), memaparkan, model baru banyak anggapan semuanya serba baru. Untuk yang satu ini karena sudah dikenal 40 tahun, dan dicintai konsumen. Jadi kami tanya apa yang boleh dirubah dan apa yang tidak bioleh dirubah.
“Yang masuk perhatian konsumen adalah biaya perawatan, mereka tidak mau khawatir soal biaya perawatan. Sehingga kita sudah dalam development sudah pikirkan sampai sejauh itu. Separuh suku cadang dari model baru ini, parts yang sama dengan model sebelumnya. Sisa-sisanya juga tidak banyak jauh berbeda denga model lama,” katanya.
Disinggung soal tipikal perawatan euro 2 dan euro 4 apakah berbeda sekali? Menurutnya itu sebenarnya tidak berbeda.”Pada intinya yang diragukan itu tidak perlu khawatir karena tidak berbeda,” pungkasnya. (azm)