News

Perkuat Peran Dunia Pendidikan, Cadisdik Wilayah I Jabar Hadirkan “Beca Mang Odik”

Radar Bandung - 03/11/2022, 10:16 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Perkuat Peran Dunia Pendidikan, Cadisdik Wilayah I Jabar Hadirkan “Beca Mang Odik”

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah I Jawa Barat telah menghadirkan inovasi bernama “Beca Mang Odik” yang merupakan penjabaran dari Beja-beja Carita nu Mangpaat jeung Obrolan nu Ngadidik.

Program ini sebagai bentuk dukungan terhadap perwujudan visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2018-2023 yakni Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi.

Beca Mang Odik, tak lain sebagai program unggulan Cadisdik Wilayah I guna mengangkat segala potensi positif, baik melalui penguatan kearifan lokal serta seluk beluk dunia pendidikan. Dengan harapan dapat dijadikan sumber informasi maupun rujukan bagi masyarakat yang ingin mengetahui berbagai informasi, tak terkecuali terkait pembelajaran.

Diketahui, Beca Mang Odik adalah buah inovasi yang digagas Cadisdik Wilayah I Jabar di masa kepemimpinan Drs. Dadang Sufyan Saifullah,M.Pd. Program ini diterapkan di seluruh sekolah jenjang SMA/SMK dan SLB khusus di Wilayah I Jabar tepatnya Kabupaten Bogor.

Plt Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacadisdik) Wilayah I Jabar, Nonong Winarni mengungkapkan, menghadirkan inovasi menjadi sebuah keniscayaan di tengah sejumlah disrupsi yang dihadapi dewasa ini.

Terlebih visi Dinas Pendidikan Jawa Barat yang merupakan panduan utama bagi seluruh satuan pendidikan, memiliki semangat mewujudkan akselerasi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan. Sehingga mampu berdaya saing menuju terwujudnya masyarakat Jawa Barat yang mandiri, dinamis dan sejahtera.

“Nama unik khas Sunda, Beca Mang Odik ini terinspirasi dari visi Jawa Barat. Program ini diharapkan memberikan manfaat dan berkontribusi mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi,” ujarnya.

Dalam spirit Beca Mang Odik, Nonong menjelaskan, maka sekolah untuk jenjang SMA/SMK dan SLB diharapkan mampu menghidupkan learning community alami dalam entitas guru atau tenaga kependidikan (GTK).

Beca Mang odik juga memiliki filosofi mendorong dari belakang, seperti yang lazim dilakukan oleh penarik Becak. Ini senada dengan makna dari Tut Wuri Handayani, bahawa dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan.

Pada pelaksanaannya, menurutnya, Beca Mang Odik ditayangkan melalui media audio visual dengan ragam yang bisa dipilih, termasuk juga tema yang ditayangkan. Setiap sekolah, juga bebas menentukan tema dan ragam media audio visual yang akan ditampilkan sepanjang sesuai dengan ketentuan khusus.

“Intinya penayangan program BMO melalui media audio visual dengan ragam yang bisa dipilih pada ketentuan khusus. Program ini diikuti oleh seluruh sekolah di Wilayah I Jawa Barat baik itu SMA, SMK maupun SLB,” paparnya.

Nonong menambakan, terkait saluran yang dapat dimanfaatkan dalam audio visual tersebut, sekolah dapat memilih berbagai jenis media audio visual penayangan untuk kegiatan BMO, baik itu melalui podcast, talk show nara sumber atau tokoh, diskusi pendidikan dengan terkait persoalan kekinian atau informasi up date, paparan narasi bahkan bisa juga dengan stand up comedy.

“Jadi salurannya jelas melalui media audio visual, apakah itu melalui podcast, talk show dengan tokoh, diskusi, bahkan stand up comedy yang semuanya bisa ditayangkan secara audio visual,” tambahnya.

Disinggung terkait kriteria materi penayangan, Dia menjelaskan, terdiri dari 40% materi yang dapat menunjang nuansa budaya Jawa Barat, 20% info sekolah, dan 40% hiburan. Cadisdik Wilayah I Jabar juga memberikan keleluasaan tema melalui kriteria khusus yang dapat menjadi alternatif pilihan atau acuan penayangan penyajian bagi tiap sekolah.

Adapun tema yang dipilih setiap sekolah, seperti kegiatan religius, praktik unggulan dalam proses pembelajaran, profil dan tokoh inspiratif baik dari lingkungan siswa, GTK maupun tokoh di wilayah sekolah dan sekitarnya. Tema penayangan juga dapat dipilih dari sejarah, seni budaya, sosial ekosoni yang menarik, serta budaya kearifan lokal di wilayah setempat.

Lebih lanjut, untuk menjaga kualitas hasil program, tak hanya membatasi durasi tayangan setiap program dengan maksimal durasi 30 menit, penerapan program Beca Mang Odik juga sepenuhnya diserahkan segala tanggung jawabnya kepada tim pengelola IT.

“Disamping itu ada aturan yang wajib dipatuhi seluruh sekolah agar tetap menjaga kaidah kesopanan, tidak mengandung unsur SARAPPP yakni suku, agama, ras, antargolongan, perundungan, pornografi dan pornoaks. Kemudian batas pengiriman video juga kami atur dengan ditetapkan seminggu sebelumnya harus dikirim ke tim kreatif dan dilanjutkan ke tim seleksi. Hal itu tak lain untuk menjaga kualitas tayangan termasuk penyempurnaan jika ada yang harus disempurnakan tim pengelola IT,” papar Nonong.

Ia menambahkan, grand design dari program Becak Mang Odik disamping menggali potensi satuan pendidikan dan langkah nyata mencetak generasi unggulan, hasil dari program tersebut juga diharapkan dapat menjadi rujukan sumber informasi bagi masyarakat luas.

“Semoga ini dapat menjadi sumber informasi rujukan bagi masyarakat yang mudah diakses. Misalnya ingin mengetahui program unggulan proses pembelajaran, seni budaya, info sekolah, termasuk juga informasi-informasi lain seputar dunia pendidikan yang dapat menjadi bahan informasi bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)


Terkait Jawa Barat
West Java Railway Heritage, Disparbud Jabar Dorong Wisata Berbasis Kereta Api
Jawa Barat
West Java Railway Heritage, Disparbud Jabar Dorong Wisata Berbasis Kereta Api

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan tengah mematangkan program West Java Railway Heritage. Program tersebut dibuat untuk mengoptimalisasi potensi wisata di Jawa Barat melalui jalur kereta api. Gagasan itu lahir saat Disparbud Jabar menggelqr rapat dengan dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI), PT. Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), PT. GoTo […]

Puluhan Perahu Nelayan Jayanti Karam, 3 Hilang Diterjang Gelombang
Jawa Barat
Puluhan Perahu Nelayan Jayanti Karam, 3 Hilang Diterjang Gelombang

Seluruh nelayan di pesisir selatan Cianjur untuk tidak melaut hingga cuaca benar-benar membaik. Mereka juga berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah maupun provinsi untuk memberikan bantuan dan solusi jangka panjang atas musibah ini.

Telkom Indonesia Tanam 10.000 Mangrove  di HUT ke-393 Tasikmalaya
Jawa Barat
Telkom Indonesia Tanam 10.000 Mangrove di HUT ke-393 Tasikmalaya

RADARBANDUNG.ID, TASIKMALAYA – PT Telkom Indonesia melalui Kantor wilayah Priangan Timur, menjalankan komitmen pelestarian lingkungan dengan berpartisipasi dalam penanaman 10.000 mangrove di rangkaian HUT ke-393 Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan yang melibatkan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya ini  dilaksanakan pada di Lapangan Upacara Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya (26/7) dengan turut mengundang perwakilan Telkom, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA). Dalam […]

Polda Jabar Ungkap Jaringan Narkotika Aceh-Jawa Barat, Ribuan Nyawa Terselamatkan
Jawa Barat
Polda Jabar Ungkap Jaringan Narkotika Aceh-Jawa Barat, Ribuan Nyawa Terselamatkan

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat kembali menunjukkan komitmennya dalam perang melawan narkotika. Melalui rangkaian operasi dan penyelidikan yang dilakukan sejak Januari hingga Juli 2025, jajaran Ditresnarkoba Polda Jabar bersama Polres jajaran berhasil mengungkap sejumlah kasus besar peredaran narkoba, termasuk jaringan Aceh–Jawa Barat. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan mengatakan bahwa […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.