News

Pemerintah Fokus Maksimalkan Potensi Anak Muda Papua

Radar Bandung - 04/11/2022, 20:51 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemerintah terus memaksimalkan potensi yang dimiliki anak muda Papua. Salah satunya membuat sejumlah program hingga inkubasi bisnis dengan pendekatan pemanfaatan teknologi.

Isnaini Varidah, Asisten Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Pendidikan, Inovasi, dan Daerah Terluar mengatakan pihaknya memiliki program besar bernama Bawa Perubahan (Baper) sejak 2019.

“Fokus utama kami dari program itu adalah daerah plural tapi Papua menjadi pilot project, beberapa di antaranya menyasar sektor pendidikan non formal, papua youth creative hub hingga petani dan nelayan milenial,” ujarnya usai jadi pembicara dalam Diskusi Publik, dengan tema “Menjadi Pahlawan Milenial : Kiprah Generasi Muda Papua Membangun Bumi Cendrawasih, di Graha Sanusi Hadjadinata, Kota Bandung, Jumat (4/11/2022).

Menurutnya, saat ini generasi muda terutama milenial harus terus mengembangkan potensinya dari berbagai macam talenta yang ada. Khusus untuk di Papua, anak mudanya membutuhkan wadah yang namanya inkubasi bisnis.

“Karena di era digitalisasi kemudian perkembangan dunia begitu cepat kita tidak bisa lagi berharap menjadi ASN, kita tidak bisa berharap lagi menjadi seorang karyawan perusahaan swasta,” imbuhnya.

“Tapi kita harus mencreate mandiri, sehingga di papua yang benar-benar target kami adalah ekosistem, wirausaha inkubasi bisnis yang kami sebut dengan papua youth creative hub, entitas yang menjalankan ini adalah teman-teman dari Papua Muda Inspiratif,” ia melanjutkan.

Di tempat yang sama, Mailani Osok, Pendiri Papua Muda Inspiratif mengatakan anak muda Papua sudah banyak yang memiliki kesadaran untuk membangun daerah lewat berbagai macam kreasi, inovasi.

“Sekarang lagi masif terkait umkm sosial aktivitas, dulu kita terkenal di olah raga semua bidang sudah bergerak banyak. Anak papua sudah sangat maju, dulu kita pikir papua sangat tertinggal sebenarnya dari skala pendidikan sudah ada yang sekolah keluar, kemudian kembali membangun Papua walaupun belum cukup masif,” terangnya.

Melalui organisasinya itu, ada sekitar 4.000 anak muda yang menjadi anggota dan fokus bergerak di lima bidang, yakni pendidikan, kesehatan, umkm, industri kreatif, pariwisata, sosial budaya.

Dwi Dianingsih, koordinator bidang politik dan pemerintahan Kementerian Kominfo menambahkan, kegiatan diskusi tersebut sesuai dengan Intruksi Presiden (Inpres) nomor 9 tahun 2020 tentang percepatan pembangunan kesejahteraan Papua dan Papua Barat.

“Pemerintah memberikan perhatian khsusus kepada Papua, anak muda Papua punya bakat dan talenta, hanya saja tidak termotivasi atau lingkungan kurang mendukung untuk mereka maju, makanya kita dorong mereka untuk lebih memiliki kepercayaan diriuntuk bangkit dan membangun wilayahnya,” ujar Dwi.

Kegiatan diskusi publik ini, kata dia, tidak hanya digelar di Bandung saja, tapi bakal digelar di daerah lain seperti Yogyakarta, Solo, Malang, Jayapura, Merauke dan Sorong. (dbs)