News

Bunga Desa, Cara Pemkab Bandung Dengar Aspirasi Masyarakat

Radar Bandung - 14/11/2022, 11:45 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus meluncurkan sejumlah inovasi guna menampung aspirasi masyarakat, salah-satunya melalui program Bupati Ngamumule Desa (Bunga Desa).

Program tersebut pertama kali digelar pada pada Januari 2022 di Desa Marga Mekar, Kecamatan Pangalengan. Hingga saat ini Bunga Desa Kabupaten Bandung sudah dilaksanakan di 16 kecamatan yakni Kecamatan Pangalengan, Pacet, Cikancung, Cilengkrang, Rancabali, Nagreg, Ibun, Pasirjambu, Kertasari, Ciwidey, Paseh, Kutawaringin, Ciparay, Banjaran, Cimenyan dan Kecamatan Cimaung.

Bupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan, program Bunga Desa merupakan upaya Pemkab Bandung dalam rangka menampung aspirasi masyarakat secara lebih intim. Menurutnya, suara masyarakat merupakan hal penting yang dapat dijadikan baseline dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan Pemkab Bandung.

Baca Juga: TTG Nusantara 2022, Pemkab Bandung Raih Empat Penghargaan

“Dengan begitu, perencanaan pembangunan diharapkan bisa tepat sasaran sehingga menjadikan Kabupaten Bandung semakin BEDAS (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera),” terang bupati.

Tidak hanya mendengar aspirasi, dalam kegiatan itu juga Bupati Bandung terus menyosialisasikan tiga program prioritas dan 13 program strategis Kabupaten Bandung, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021 – 2026.

Baca Juga: Kembali Gelar OPM, Pemkab Bandung Siapkan 10.956 Paket Sembako

Adapun tiga program prioritas yang diusung Pemkab Bandung yakni Insentif Guru Ngaji, Pemberian Modal Bergulir Tanpa Bunga serta program Kartu Tani SIBEDAS (Sistem Bertani dengan Agro Solution).

“Saya minta program prioritas dan unggulan pembagunan di Kabupaten Bandung terus diperhatikan kemajuannya. Setelah 16 kali melaksanakan Bunga Desa, program insentif guru ngaji, kartu tani, rutilahu dan yang lainnya di beberapa desa, harus terus kita galakkan, sehingga manfaatnya benar-benar dapat dirasakan masyarakat,” jelas orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu.

Dalam kegiatan Bunga Desa, bupati yang akrab disapa Kang DS itu terus menyampaikan perkembangan pembangunan sejumlah sekolah dan rumah sakit di Kabupaten Bandung.

Penambahan 15 sekolah baru di tahun 2022, lanjut Kang DS, merupakan bagian dari langkah nyata Pemkab Bandung dalam meningkatkan indeks rata-rata lama sekolah (RLS). Diketahui, RLS Kabupaten Bandung meningkat dari 8,8 tahun dan menjadi 9,0 tahun. Bahkan, untuk merealisasikan itu, pihaknya pun memberikan tambahan program Besti (Beasiswa ti Bupati).

“Tahun ini ada 50 orang yang mendapat Besti itu. Tahun depan, kita rencanakan 150 orang mendapatkan bantuan dari program Besti. Insya Allah tahun 2023 kita targetkan rata-rata lama sekolah Kabupaten Bandung mencapai 10 tahun,” tuturnya.

Selain menambah fasilitas pendidikan, pihaknya juga berencana menambah fasilitas kesehatan, yakni dengan membangun lima unit rumah sakit tipe D diantaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimaung, Kertasari Pangalengan-Ciwidey-Rancabali (Pacira), Kecamatan Banjaran dan Tegalluar.

Kang DS juga menjelaskan selain bentuk pemerataan fasilitas kesehatan, pembangunan RSUD tipe D itu bertujuan meningkatkan derajat kesehatan, serta peningkatan akses pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau akibat kondisi geografis.

“Saat ini Kabupaten Bandung telah memiliki 11 unit rumah sakit. Lima di antaranya dikelola pemerintah daerah, lima dikelola pihak swasta dan satu unit rumah sakit dikelola Lanud Sulaiman,” pungkas Bupati Bandung Dadang Supriatna. (adv)