RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., menargetkan sejumlah capaian dalam beberapa tahun kedepan. Salah satunya mendorong akreditasi unggul semua Program Studi, pembangunan Rumah Sakit (RS) Pendidikan Unisba dan penambahan jumlah guru besar.
Hal itu diungkapkan Prof Edi usai Sidang Terbuka Terbatas Senat Unisba dalam rangka Milad ke-64 di Aula Utama Unisba, Selasa (15/11/2022).
Prof Edi mengungkapkan, Unisba telah mencapai derajat tertinggi sebagai sebuah perguruan tinggi yang secara formal sudah diakui dan disejajarkan dengan perguruan tinggi lain yakni memperoleh predikat ‘Unggul’ dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
“Sebuah predikat yang menjadi impian dan target dari semua perguruan tinggi. Predikat Unggul mencerminkan bahwa suatu perguruan tinggi tersebut memiliki berbagai keunggulan di segala lini,” ucapnya.
Prof Edi menyebut, Walaupun predikat unggul ini sampai 2027 pihaknya akan terus meningkatakan profil Unisba agar lebih maju, terutama di level prodi.
“Prodi Unisba baru setengahnya dapat predikat unggul. Maka dari itu, kami menargetkan dalam dua tahun kedepan
paling tidak semua prodi dapat predikat unggul,” terangnya.
Prof Edi melanjutkan, untuk mencapai target tersebut ialah terus membnahi tatakeola mulai dari universitas, fakultas hingga prodi. Kemudian mendorong dosen agar meningkatkan standing akademik dan jabatan fungsional (japung).
“Alhamdulillah tahun ini saja dari berbagai tingkatan kita lebih dari 60 dosen naik japungnya. Insya Allah sampai akhir 2022 juga akan segera turun SK guru besar untuk FK Ekonomi,” tuturnya.
Selain itu, kata Prof Edi, pihaknya berharap RS pendidikan pertama Unisba di kawasan Nagreg segera terwujud dalam 4 tahun kedepan.
“Kita targetkan dalam 4 tahun RS ini sudah selesai, jadi anak-anak kita ini bisa koas di sana,” paparnya.
Baca Juga: PKM FK Unisba Edukasi Santri Ponpes Nurul Huda Tingkatkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
Kemudian, Kata Prof Edi, Unisba juga akan menambah jumlah guru besar dan sudah mengajukan 17 dosen.
“Baru 7 guru besar, berarti ada 10 lagi. Insya Allah tahun ini ada, mungkin tahun depan ada penambahan guru besar di Fikom, Ekonomi dan Hukum,” tandasnya.
Prof Edi juga berencana ingin meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan Unisba.
“Sejak pandemi walaupun Unisba tidak terganggu dari sudut cash flow dan lainya, tapi ternyata banyak hal yang harus dihadapi seperti pembangunan RS, gedung LPPM dan lainnya,jad lumayan bnyak pengeluaran. Insya Allah saya dan yayasan ingin meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan,” tadasnya. (arh)