RADARBANDUNG.id- Ancaman bencana alam yang muncul bertubi-tubi dan mengintai khususnya masyarakat Jawa Barat, telah memanggil sisi kemanusiaan ribuan relawan untuk semakin giat bergerak.
Di tengah-tengah upaya recovery masyarakat Cianjur pascagempa, serta di tengah maraknya pemberitaan tentang bahaya sesar lembang dan ancaman tsunami 34 meter, gempa bumi kembali mengguncang Garut.
Menanggapi hal tersebut, Sumedang Community turut berperan aktif mendiskusikan langkah-langkah dalam mewujudkan Indonesia yang semakin adaptif.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Garut, Tidak Berpotensi Tsunami
Sebagaimana disampaikan Ketua Sumedang Community, Sony Hamdani, dalam siaran persnya kepada wartawan, pihaknya terus berupaya memikirkan dan turut bergerak untuk Indonesia Adaptasi Bencana.
“Pertama-tama, izinkan kami menyampaikan duka cita yang mendalam pada Korban Bencana Gempa Bumi di Garut. Malam ini juga kami kembali melaksanakan penggalangan dukungan, melakukan pengumpulan data melalui jejaring relawan, dan insya Allah akan terjun mengirimkan bantuan dan mengambil peran yang memang dapat kami laksanakan,” tutur Sony, Sabtu (3/12/2022).
Baca Juga: Potensi Guncangan Sesar Lembang
“Kedua, kami ingjn mengapresiasi dan turut mendukung langkah awal pengiriman 150 relawan untuk giat stress relieve sebagai bagian dari gerakan trauma healing untuk penyintas Cianjur. Kami ikut hadir di Cianjur menyalurkan bantuan dan melakukan assessment sebagai data awal dilakukannya giat trauma healing ini,” kata Sony menambahkan.
“Kami menyaksikan dengan mata kepala kami sendiri betapa gempa ini akan membuat hidup masyarakat Cianjur tidak akan pernah sama lagi. Upaya rehabilitasi fisik dan rehabilitasi mental tentu perlu dilakukan agar masyarakat dapat kembali ke kehidupan normalnya pascabencana nanti,” imbuhnya.
Sony menegaskan, pihaknya bersama mitra komunitas lainnya sangat concern tentang bahaya bencana yang senantiasa mengintai masyarakat Indonesia, khususnya warga Jawa Barat.
“Gempa Bumi di Garut seolah menegaskan, kita yang hidup di ring of fire, kawasan yang katanya paling berbahaya yang ada di planet bumi ini, wajib, tidak bisa tidak, harus bisa beradaptasi terhadap beragam potensi bencana tentunya merupakan langkah wajib apabila kita tidak ingin kehilangan orang-orang yang kita cintai,” ujar Sony.