RADARBANDUNG.id – Bobotoh Club hadir meramaian khasanah pendukung Persib Bandung. Komunitad suporter ini diresmikan Sabtu (17/12/2022) malam di Bandung.
Eko Noer Kristiyanto (Eko Maung) dan Agus Rachmat (Gusdul) adalah penggagas dari lahirnya Bobotoh Club. Saat ini sudah memiliki anggota resmi sebanyak ribuan orang.
“Bobotoh club adalah komunitas suporter yang digagas oleh kami yang mengakui telah banyak melakukan kesalahan, khilaf, alpa dan onar selama puluhan tahun menjadi suporter sepak bola. Kami tidak ingin generasi mendatang mewarisi kesalahan-kesalahan yang kami lakukan dimasa lalu,” kata Eko.
Menurutnya, Bobotoh Club ini adalah ikhtiar dari mereka berdua untuk membentuk komunitas suporter sepak bola yang lebih mengutamakan hal-hal rasional seperti keamanan dan kenyamanan namun tetap menjaga militansi untuk mendukung Persib Bandung.
“Untuk mewujudkan visi misi tersebut Bobotoh Club akan berbentuk badan hukum yayasan, keputusan memilih yayasan adalah karena kami ingin bergerak dalam konteks edukasi, sosialisasi dan kemanusiaan, tidak hanya terkait sepak bola dan suporter namun dalam konteks yang lebih luas,” ucapnya.
Menurutnya, keanggotaan Bobotoh Club bersifat sukarela, sama sekali tidak ada pemaksaan ataupun imbauan berlebihan, karena tidak mengejar kuantitas dan jumlah anggota namun lebih mengutamakan kualitas dan tercapainya program-program yang ada di Bobotoh Club.
“Kami tidak membatasi usia minimal untuk menjadi anggota Bobotoh Club, namun kami memprediksi mayoritas anggota kami adalah pria-pria dewasa berusia di atas 30 tahun yang sudah tak perlu lagi mengartikan militansi secara “die hard” dan juga tak perlu lagi melakukan manuver dalam rangka mencari jati diri dan menunjukkan pembuktian apapun melalui sepak bola,” ucap Eko.
Eko bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, orang tua, para pentolan bobotoh yang telah menginspirasi pembentukan Bobotoh Club. Bobotoh Club adalah komunitas suporter yang selaras dengan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan, berbentuk badan hukum dan memiliki AD/ART yang jelas.
“Suatu kebanggaan bahwa di Indonesia, Bandung adalah pelopor, pionir, lahirnya komunitas suporter berbentuk badan hukum yang sesuai dengan hukum nasional Republik Indonesia pasca disahkannya UU Keolahragaan,” kata dia
Sementara itu, Founder Bobotoh Club lainnya, Gusdul mengatakan tragedi tewasnya suporter sepakbola di GBLA dan Kanjuruhan tahun ini menjadi motivasi Bobotoh Club harus segera diresmikan. Pasalnya, ia tidak ingin suporter hanya dianggap objek semata dalam dinamika olahraga negeri ini, suporter tak boleh dieksploitasi melalui hegemoni-hegemoni yang selama ini terjadi.
“Upaya untuk menaikkan derajat suporter adalah melalui pola pikir dan kesadaran kolektif, Bobotoh Club mencoba berperan dan mengisi ruang tersebut,” ucap Gusdul. (pra)