News

SIDAQ Hadirkan Infaq Cetak Huffadz, Targetkan Mencetak 23 Juta Penghafal Al-Qur’an

Radar Bandung - 24/12/2022, 13:38 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
SIDAQ Hadirkan Infaq Cetak Huffadz, Targetkan Mencetak 23 Juta Penghafal Al-Qur’an
Soft launching program ICH hasil kerja sama SIDAQ dan DeEP-F di Gumilang Regency Hotel, Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Jumat (23/11/2022).

Dikatakan Adi, orang yang berkontribusi dalam program ICH akan masuk dalam ekosistem dimana mereka akan bergabung dalam satu grup WhatsApp dan setiap harinya bakal mendapatkan laporan dari anak-anak penghapal Al-Qur’an yang diasuh. “Anak-anak ini setiap hari ada laporannya dan nanti bisa minta doa dan mendoakan orang lain,” kata Adi.

Adi menyampaikan, sebanyak 23 juta penghapal Al-Qur’an ditargetkan akan lahir di Indonesia selama 13 tahun. Hal itu pun sesuai dengan sirah Rasulullah yakni 13 tahun membangun peradaban di Mekkah.

Setelah lahir para penghapal Al-Qur’an, lanjut Adi, maka 10 tahun berikutnya adalah fase panen keemasan dimana Indonesia akan memiliki pemimpin, kontraktor, dokter, hingga profesional yang berlandaskan Al-Qur’an. “Sehingga mereka ngambil keputusan-keputusan takutnya sama Allah, bukan takut dengan hukum yang ada,” katanya.

Sementara itu, Co-Founder DeEP-F, Rendy Saputra menilai, program ICH dari SIDAQ ini unik. Pasalnya, donasi yang diserahkan jelas peruntukannya dan ada laporan yang berkesinambungan. “Sekarang sudah 1.800 donatur bulan ini, 65 santri di jalur kita,” kata Rendy.

Rendy menjelaskan, setiap 30 donatur di program ICH akan dimasukkan dalam satu grup WhatsApp sementara santri penghapal Al-Qur’an nantinya akan dicari oleh SIDAQ. Di dalam grup WA, kata Rendy, donatur bisa mendapat laporan terkait progress hafalan Al-Qur’an dari para santri. “Ngeliat santri hapalannya berapa dan ini udah jalan dalam satu bulan ini secara prototipe,” jelas Rendy.

Intinya, kata Rendy, semua orang sekarang bisa memiliki santri. Namun, yang disebut santri asuh ini berbeda dari santri pada umumnya karena santri ini merupakan para penghapal Al-Qur’an. “Jadi ini infaq yang multiplier effect-nya luar biasa,” ujar Rendy. “Rp3 juta untuk satu santri, kontraknya 36 bulan. Jadi Rp100.000 kita minta donatur komit 36 bulan. 1 grup 30 orang,” lanjutnya.

Selain itu, pihaknya juga kini tengah mengejar program Rumah Cetak Huffadz (RCH). Masyarakat yang memiliki rumah lebih, kata Rendy, bisa menyerahkan hak pakainya untuk digunakan sebagai pondok bagi para santri penghapal Al-Qur’an selama 3 tahun. “SHM (sertifikat hak milik) simpen, hak pakainya serahkan, maka wakaf hak pakai. Kontrak 3 tahun diserahkan pada SIDAQ, lalu rumahnya berubah jadi pondok,” beber Rendy.

Rendy menambahkan, bersama SIDAQ, pihaknya menargetkan 2.000 santri bisa masuk di program ICH dengan penghimpunan dana yang dibidik mencapai sekitar Rp6 miliar. (*)


Terkait Regional
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.