RADARBANDUNG.id- PT Jasa Marga (Persero) Tbk melaporkan arus lalu lintas di gerbang tol (GT) arah Puncak, Bandung dan Cikampek terpantau lancar. Hal tersebut sebagaimana terpantau dari tiga GT favorit, yakni GT Ciawi, GT Kalihurip Utama dan GT Cikampek Utama.
“Per pukul 10.45 WIB, GT Ciawi ke arah puncak arus lalin kendaraan terpantau lancar, sedangkan GT Kalihurip Utama ke arah Bandung kendaraan terpantau lancar, dan GT Cikampek Utama menuju ke arah Cikampek terpantau lancar,” kata Jasa Marga dalam pantauannya yang diunggah di Instagram resmi, Minggu (25/12).
Pihaknya mengimbau kepada pengendara untuk selalu mengatur waktu perjalanan saat hendak melakukan liburan akhir tahun. “Kami imbau kepada seluruh pengendara untuk selalu mengatur waktu perjalanan. Dan selamat liburan akhir tahun,” tutupnya.
Sebelumnya, Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) akan terjadi pada 23 dan 30 Desember 2022. Adapun arus balik Nataru akan terjadi pada 25 Desember 2022 untuk libur Natal dan 1 Januari 2023 untuk periode Tahun Baru.
“Kami memprediksi puncak arus mudik akan terjadi untuk libur Natal di hari Jumat, 23 Desember 2022 sedangkan untuk arus mudik keluar Jakarta di tahun baru terjadi pada Jumat, 30 Desember 2022,” kata Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita saat konferensi pers di Bekasi, Kamis (15/12).
Selama periode libur Nataru, Jasa Marga memprediksi adanya kepadatan lalu lintas melalui empat gerbang utama saat arus mudik sebesar 2,73 juta kendaraan. Jumlah tersebut tercatat naik 2,6 persen atau 2,6 juta terhadap Nataru 2021 atau naik 8,4 persen terhadap normal yang sebesar 2,5 juta.
Jasa Marga memprediksi dari total itu, paling banyak kendaraan yang keluar dari Jabodetabek akan menuju ke arah Timur atau Trans Jawa sebanyak 46 persen.
“Sementara ke arah Barat/Merak sebanyak 30,6 persen dan ke arah Selatan/Ciawi sebanyak 22,4 persen. Selama Arus Balik diprediksi melalui 4 gerbang utama diperkirakan sebesar 2,71 juta,” lanjutnya.
Pada arus balik, Atika menyebut distribusi kendaraan berasal dari arah timur/Trans Jawa sebanyak 47,4 persen, dari arah barat/Merak sebanyak 30,1 persen, dan dari arah Selatan/Ciawi sebesar 22,6 persen. (jpc)