RADARBANDUNG,id – BANDUNG – PT Citra Buana Prasida Tbk. (CBPE), salah satu pengembang dan Pengelola properti terbaik di Indonesia resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan kode saham CBPE di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini Jumat, (6/1/2023) dengan harga penawaran saham Rp150 per saham dan menjadi emiten ke-4 yang listing pada tahun ini dan ke-829 di BEI.
Melalui penawaran umum saham CBPE, terlihat antusiasme publik yang digelar pada 2-4 Januari 2023. Dalam IPO ini, Perseroan melepas maksimal 20% sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 271.250.000 saham baru sehingga Perseroan memperoleh dana sebesar Rp40,68 miliar.
Direktur Utama PT Citra Buana Prasida Tbk. (CBPE) R. Asep Eddy mengatakan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini akan digunakan untuk pembangunan ruko di kawasan Paskal Hyper Square.
Menurutnya hal itu untuk menangkap berbagai peluang ke depan serta demi menjangkau lebih banyak pasar.
“Puji syukur kepada Tuhan pada hari ini sekaligus awal 2023 yang penuh optimis ini kami berhasil mencapai milestone baru melalui IPO yang merupakan aksi korporasi strategis. Melalui IPO ini tentu PT Citra Buana Prasida berkomitmen ingin selalu memberikan karya terbaik bagi masyarakat dan Bangsa Indonesia seluruhnya serta khususnya untuk pengembangan perekonomian kota Bandung yang kita cintai,” katanya, Jumat (6/1/2023).
Dalam aksi korporasi ini, CBPE menunjuk PT Panin Sekuritas Indonesia Tbk., sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
R. Asep Eddy bersyukur industri properti terus mengalami perbaikan di tengah pemulihan perekonomian saat ini.
Berbagai rencana pengembangan kawasan pun terus Perseroan lakukan guna mempertahankan tren pertumbuhan kinerja yang baik.
Sejak dikembangkan pada tahun 2003, Paskal Hyper Square telah menjadi kawasan one stop living dengan luas area sekitar 135.000 meter persegi yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas meliputi food market, ruko, pusat perbelanjaan, pendidikan, hotel, dormitory dan pusat hiburan.
Saat ini di kawasan Paskal Hyper Square masih terdapat lahan yang dapat dikembangkan oleh Perseroan untuk membangun sebanyak 92 unit ruko untuk mulai dipasarkan dan dialihkan pemanfaatannya.
“Produk properti Ruko saat ini masih menjadi andalan kami. Sepanjang periode pandemi
sejak 2019 hingga tahun lalu, pendapatan Perseroan mengalami peningkatan yang diakibatkan karena peningkatan pendapatan sewa dan Pengalihan Pemanfaatan/Penggunaan Bangunan Dan Atau Tanah (Ruko),” ujar Eddy.
Selain itu, kata R.Asep Eddy saat ini Perseroan juga memiliki rencana untuk mengembangkan kawasan ekowisata di daerah Cipaku, Bandung, di atas lahan seluas 37.860 meter persegi.
Adapun secara kinerja keuangan, pendapatan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp19,26 miliar, menurun 29,03% dibandingkan dengan
periode yang berakhir pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp27.141.606.383.
BACA JUGA: Strategi Para Ibu Kelola Keuangan Tetap Stabil Hadapi Resesi Ekonomi
Penurunan tersebut terutama disebabkan karena masih terdapat beberapa proses Pengalihan Pemanfaatan/Penggunaan Bangunan Dan Atau Tanah (Ruko) sampai 30 Juni 2022 dan baru bisa diakui sebagai pendapatan setelah terjadi serah terima unit.
Namun kendati demikian pendapatan sewa Perseroan meningkat, dimana manajemen Perseroan selalu meningkatkan kinerja marketing sehingga target Pengalihan
Pemanfaatan/Penggunaan Bangunan Dan Atau Tanah (Ruko) dan sewa ruko tercapai.
BACA JUGA: Nugraha Karya Desa Brilian 2022: BRI Apresiasi Desa Penggerak Ekonomi
Adapun Laba Komprehensif Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp4,14 miliar menurun sebesar 64,97% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2021 sebesar Rp11,84 miliar.
“Ke depan manajemen Perseroan akan melakukan efisiensi atas seluruh beban-beban untuk meningkatkan laba komprehensif tahun berjalan,” ujar Eddy.
Sisi lain, jumlah Aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp199,87 miliar meningkat sebesar 2,46% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp195,06 miliar.
Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena penambahan kas dan setara kas, penambahan uang muka, dan penambahan properti investasi. (*)