RADARBANDUNG.id, CIMAHI – Menjawab kerinduan superfriends terhadap pertunjukan fisik Festival musik cadas di Kota Bandung. Supermusic dan Hellprint hadir kembali dengan pagelaran ‘Monster Of Noise’, setelah 2 tahun badai pagebluk covid-19 menyerang.
Kerinduan sekitar 7.000 superfriends tersebut tumpah ruah, dalam tarian pogo yang bebas lepas dirayakan bersama. Di depan empat panggung Noise, Monster, Hell, dan Kecil tapi party di Lapangan Disjas, Jalan Baros Kota Cimahi, Minggu 12 Februari 2023.
Musik metal yang dibawakan Devormity dengan lagu invasi jelaga pusara, membuka perayaan hajat musik cadas tersebut. Sontak dentuman musik Band asal Kabupaten Bandung tersebut, membuat adrenalin para superfriends di pagi hari bergejolak.
Tidak berhenti disana, sebelum adzan Dzuhur meng istirahatkan ribuan superfriends menari pogo. Fiction of revenge dan Invicta saling sambung tampil sangat didepan fansnya.
Hujan gerimis yang menyelimuti kawasan Disjas sedari pukul 14:30 WIB. Tak digubris ribuan superfriends, mereka tetap kukuh menari pogo ditengah musik emo yang dibawakan Alone At Last di panggung Noise.
Seolah tak pernah lelah di atas lembayung sore Kota Cimahi. Ribuan superfriends larut dalam pertunjukan Seringai, yang tak mungkin bisa terlewatkan. Dalam penampilannya, mereka memberikan lagu persembahan bagi mendiang legenda musik metal Bandung Eben Burgerkill.
Tak terasa dingin malam yang menyelinap, ditengah riuh panggung Hellprint malam itu. Mengantarkan permainan lighting yang dipersembahkan kepada mendiang Eben, berbarengan dengan beringasnya penampilan Burgerkill didepan para begundal.
Sementara distage kecil tapi party, Band DT09 tak mau kalah. Tampil enerjik mengusung semangat musik Skinhead, mereka membawa atmosfer suporter Persib Bandung.
Perwakilan Supermusic, Tries Pondang mengatakan sinergitas satu dekade bekerjasama dengan tim Hellprint. Membuat banyak pelajaran bersama khususnya dalam semangat mengedepankan kepuasan audiens. “Kita bersama berkomitmen memberikan pelayanan terbaik, kepada pecinta musik kenceng,” ucapnya, Minggu (12/2).
Terlebih menurutnya, setelah perhelatan Hellprint sempat diundur, karena permasalahan perizinan beberapa bulan lalu. Sehingga dalam jeda waktu pengunduran, Supermusic dan Hellprint memiliki waktu mengemas ulang format hajat musik cadas tersebut.
“Jadi kita Supermusic mensuport Hellprint dari sisi kemasan lain. Teman- Teman penonton bukan hanya menikmati musik, lebih dari itu merasakan pengalaman menonton Festival yang nyaman. Hell print kali ini paling terbaik,” ujarnya.