RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo) Hary Tanoesoedibjo melantik mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar sebagai Ketua Badan Narkotika, Korupsi dan Terorisme (Narkoter) Center DPP Partai Perindo.
Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo menilai profil Anang Iskandar sosok tepat mengisi posisi tersebut. Selain pernah menjabat Kepala BNN, Anang juga tercatat sebagai mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri.
“Kalau secara prestasi, kita sudah tahu beliau Bintang 3 Polisi. Dengan jabatan yang sangat prestisius sebagai Kabareskrim Polri dan Kepala BNN. Itu suatu jabatan yang sangat super strategis,” ucap Hary melalui siaran pers yang diterima, Rabu (8/3).
Anang Iskandar pernah menjabat sebagai Kepala BNN sejak Desember 2012 hingga September 2015. Dunia politik bukan hal baru karena pada tahun 2019 pernah mencalonkan diri untuk kursi legislatif dan meraup suara terbilang besar. “Prestasi di politik, tahun 2019 sudah nyaleg dengan suara yang sangat besar 70.000 suara,” ujarnya.
Menurut Hary, masalah narkotika harus diatasi secara tepat, karena itu menyentuh banyak anak-anak muda yang merupakan generasi penerus bangsa dan keluarga Indonesia.
Ia yakin Komjen Pol (Purn) Dr. Anang Iskandar akan banyak menyuarakan bagaimana melakukan penanganan narkotika dengan memberi masukan sebagai mitra pemerintah dan memberi informasi kepada masyarakat.
“Kemudian dalam kapasitas beliau sebagai caleg tidak usah diragukan. Nanti bakal maju menjadi caleg lagi di dapil yang strategis. Beliau sudah punya basis dan saya yakin beliau akan jadi,” tegasnya.
Sementara itu, Anang Iskandar mengaku siap bertugas mengatasi persoalan narkotika secara profesional melalui beragam program. Dia menegaskan narkotika merupakan permasalahan yang krusial yang bahayanya harus dipahami oleh masyarakat, khususnya anak muda.
Dengan ilmu yang dimiliki dan pengalaman panjang di BNN, Anang Iskandar ingin masyarakat memahami dan terhindar dari bahaya narkotika. “Supaya masyarakat memahami masalah narkotika, supaya Indonesia dapat menyelesaikan masalah narkotika dengan baik,” ungkapnya.