RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unisba kembali menggelar Research and Community Service Expo (4th Resvex) 2023 dengan tema ‘Inovasi dan Sinergi Pengembangan Ekosistem Halal’, Kamis (9/3/2023).
Ketua LPPM Unisba, Prof Neni Sri Imaniyati mengatakan, Resvex 2023 ke empat ini diselenggarakan setiap tahun sebagai salah satu upaya untuk memotivasi dan memberikan apresiasi kepada para dosen, pimpinan fakultas dan program studi yang melakukan penelitian, pengabdian kepada masyarakat (PPkM) agar lebih bersemangat demi terpeliharanya motivasi dalam berinovasi.
“Melalui kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi serta motivasi bagi para peneliti dan pengabdi di lingkungan Unisba,” ujar Prof Neni.
Prof Neni menuturkan, Resvex 2023 mengusung tema ‘Inovasi dan Sinergi Pengembangan Ekosistem Halal’. Hal itu sejalan dengan Visi LPPM Unisba, yakni menjadi lembaga penyelenggara penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam pengembangan ekosistem halal yang berdaya saing di Asia.
Baca Juga: BPM Unisba Sosialisasikan Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Penjaminan Mutu
“Kehalalan dalam seluruh aspek kehidupan, bukan semata-mata life style, tapi bukti ketaatan dan ketaqwaan. PPkM yang dilakukan oleh para dosen diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan ekosistem halal di Indonesia internasional,” jelasnya.
Seperti pada Resvex sebelumnya, LPPM Unisba Kembali memberikan penghargaan berupa LPPM Award dengan kategori Peneliti Pemula Terbaik, Peneliti Utama Terbaik, Pelaksana PkM Terbaik, Fakultas Terbaik dan Inovatif dalam Penelitian, dan Fakultas Terbaik dan Inovatif dalam PkM.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unisba Prof Edi Setiadi mengungkapkan, Resvex 2023 dengan tema Inovasi dan Sinergi Pengembangan Ekosistem Halal sejalan dengan PPkM di Unisba yang harus mengandung unsur halal.
Baca Juga: Wisuda Tatap Muka, Rektor Unisba Minta Lulusan Terus Belajar dan Kembangkan Potensi Diri
“Tentu saja semua penelitian (PPkM) Unisba harus ada halalnya. Tentunya dengan perspektif berbeda dari setiap Program Studi, misalnya Fakultas hukum dari aspek hukumnya, Fakultas Teknologi atau Fakultas Kedokteran dan lainnya, semua harus berbasis halal,” jelas Prof Edi.
Prof Edi menyebut, Unisba terus berupaya untuk mencapai target dalam meningkatkan profil dosen dalam hal penelitian, inovasi dan berbagai macam lainnya untuk kegiatan ilmiah.
“Kehormatan sebuah perguruan tinggi itu dilihat dari produk/ karya/ penelitian yang dihasilkan. Maka dari itu kita mendorong semua dosen untuk meningkatkan kemampuan. Tinggal bagaimana para dosen ini memanfaatkan supporting dari Yayasan,” imbuhnya.
