RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Staf Ahli Wakil Presiden, Mochamad Iriawan memaparkan materi wawasan kebangsaan dalam Diklat Yudha Angkatan Muda Siliwangi (AMS) ke-12 Wilayah Jabar di Kabupaten Bandung, Minggu (12/3).
Pria yang akrab disapa Iwan Bule menjelaskan bahwa perjalanan pejuang dalam memerdekakan Indonesia sangat panjang dan tidak mudah. Upayanya beberapa kali gagal karena pergerakan bersifat lokal.
“Ini karena tak adanya persatuan dan kesatuan ditambah politik adu domba yang digunakan pemerintah kolonial,” kata dia di hadapan ratusan peserta yang hadir. “Wawasan kebangsaan lahir ketika Bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan,” Ia melanjutkan.
Kegagalan tak membuat para pahlawan lantas menyerah, hingga akhirnya tujuan besar Indonesia bisa merdeka bisa tercipta.
Semangat perjuangan dan kebangsaan ini harus dipahami sekaligus dijalankan oleh keluarga besar AMS. Apalagi, organisasi ini dilahirkan sama dengan hari Pahlawan dan isra miraj, yakni 10 November.
“Sehingga semangat juang ini harus ditularkan kepada anggota AMS, sehingga organisasi ini tidak hanya kuat dalam kebangsaan, nasionalisme tapi harus menjaga nilai-nilai ketuhanan di dalamya,” terang dia.
Ia mengapresiasi semua peserta dan tamu undangan tetap berada di lokasi saat ia memberikan pemaparan. Bagi dia, hal tersebut merupakan bentuk loyalitas pada organisasi.
Iwan Bule pun sangat menghormati terhadap apa-apa yang dilakukan AMS. Kiprahnya di masyarakat ini amat banyak khususnya bagi masyarakat desa.
“Banyak yang tidak tahu, kalau AMS ini membantu pengembangan sektor pertanian, peternakan dan perikanan di desa. Apalagi niat AMS membantu ketahanan pangan Nasional. Anggota AMS pun melaksanakannya tanpa pamrih,” kata dia.
“AMS bantu kuatkan desa, jangan kita remehkan masyarakat desa, tanpa para petani kita nanti makan apa,” katanya.
Ketua Umum AMS Noery Ispandji Firman menambahkan, sosok Iwan Bule merupakan sosok khas Jawa Barat yang ‘humble’. “Sehingga dengan mudah AMS mengundang Kang Iwan Bule untuk menyampaikan materi di Diklat Yudha ke-12 ini sebagai seorang pemateri dalam wawasan kebangsaan,” katanya. (dbs)