RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelar Bazar Ramadan di Plaza Gedung Sate pada 5-6 April 2023. Kegiatan ini digelar untuk memenuhi kebutuhan domestik, sekaligus mendukung produk berbagai UMKM.
Bazar yang rutin digelar tiap bulan suci Ramadan ini bertajuk “Bangkit Bersama Pascapandemi, Pulihkan Ekonomi.”
Ketua DWP Jabar Dwina Roosmini Setiawan mengatakan, bazar ini digelar untuk memperkenalkan serta mengangkat kearifan produk lokal Jawa Barat, dan memberikan ruang kepada pelaku usaha untuk memarkan produknya.
Juga sebagai upaya membantu ibu-ibu rumah tangga untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari dengan harga yang relatif murah.
“Dengan bazar ini, kami berharap masyarakat bisa terbantu dengan harga bahan pokok yang relatif murah. Dan tentunya juga untuk memfasilitasi dan memberi ruang kepada para pelaku usaha untuk menyuguhkan produk-produk terbaiknya,” kata Dwina, Rabu (5/4).
Berbagai rangkaian kegiatan pun dihadirkan dalam bazar ini, mulai dari talk show tentang kesehatan, kemudian sejumlah perlombaan seperti marawis dan saritilawah, lomba busana muslim, dan tentunya gelar berbagai kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
Pantauan Radar Bandung, sejak pukul 10.00 WIB seusai gelaran ini resmi dibuka ratusan masyarakat menyerbu bazar ini. Berbagai stand UMKM dan juga DWP tiap instansi menghadirkan berbagai macam pilihan kebutuhan mulai dari makanan hingga produk fesyen.
Stan jualan DWP Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar misalnya, menyuguhkan berbagai produk fesyen seperti kerudung, rok, celana kulot dengan banderol mulai dari Rp 40 ribu. Kemudian produk makanan seperti ayam bakar, kentang mustopa, serta berbagai kudapan khas Jawa Barat yang dibanderol mulai dari Rp 15 ribu.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja berharap kegiatan Bazar Ramadan kali ini tidak hanya bertujuan untuk pengendalian harga pangan dan sekadar memberi ruang untuk produk UMKM. Lebih dari itu ia berharap momen seperti ini bisa dimanfaatkan oleh DWP untuk berperan lebih dalam peningkatan kapasitas dan kualitas UMKM.
“Ini memang harus jadi perhatian ibu-ibu DWP, ada berbagai sektor sebenarnya yang bisa dikelola lebih dengan kegiatan atau momen seperti ini misalnya pertanian, digitalisasi hingga jasa pendidikan,” kata Setiawan.
“Kita berharap dengan kegiatan ini yang menyuguhkan berbagai kebutuhan pokok yang “mudah-mudahan” murah dan bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Dan saya juga berharap, tolong ibu-ibu DWP membantu sektor digitalisasi para pelaku UMKM agar bisa memasarkan produknya lebih luas lagi, seperti di e-commers. Sehingga cita-cita untuk bangkit bersama itu bisa benar-benar diraih,” ucapnya. (adv/sir)
