RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Perumda Tirtawening Kota Bandung sudah menjalin kerjasama dengan Perumda Jasa Tirta (PJT) II. Dimana kerjasama ini dilakukan dengan metode Businness to Businness, kerjasama ini di bidang pengembangan air minum.
“Karena B to B semestinya lebih mudah dibandingkan KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha), walaupun dalam perjalanan adm harus dapat izin prinsip dari pemilik BUMD dalam hal ini wali kota,” ujar Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi, kepada wartawan, Rabu (5/4/2023).
Menurut Sonny, pembangunan ini membutuhkan dana Rp4 triliun dan sudah mendapat suport oleh Kementrian PUPR dan Kementrian BUMN.
Untuk jangka wakatu pembangunan diperkirakan selama 2 tahun, dan jika semua lancar maka akan dilakukan ground breaking pada akhir tahun ini. “Jadi pada 2026, aliran air sudah dapat dinikmati 350 ribu warga Kota Bandung,” tambahnya.
Dalam kerjasama ini, timbul hak dan kewajiban dari kedua belah pihak, untuk pihak PJT II, Sonny mengatakan, memiliki kewajiban menghadirkan air minum ke Kota Bandung sebanyak 3.500 liter per detik. “Tentunya dengan air minum yang kualitas sesuai Permenkes 492 tahun 2012 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum,” katanya.
Sonny menjelaskan, untuk sumber air diambil dari Waduk Saguling, yang merupakan wilayah PJT II. Dari Saguling dipompa ke instalasi pengolahan yang ada di Saguling, menjadi air minum. Dari Saguling dipompakan melalui pipa transmisi yang panjanganya sekitar 15 km dengan diameter 1,7 meter, ke daerah Gunung Batu.
“Karena kita ada lahan seluas 15 ribu meter persegi, yang nantinya di sana akan dibangun reservoar raksasa dengan kapasitas 30 ribu kubik, ” tuturnya.
Saguling dan Gunung Batu punya ketinggian berbeda, Saguling lebih rendah, sehingga harus dipompa. Dari Gunung Batu akan dibangun pipa untuk mengalirkan air ke 14 kecamatan, untuk 350 ribu pelanggan.
Menurut Sonny, penyediaan pipa sambungan dari saguling ke reservoar dan pembangunan reservoar juga sudah menjadi tanggungjawab PJT II. “Jumlah 350 ribu pelanggan tersebut merupakan jumlah KK yang ada di Kota Bandung,” tambahnya
Ke-14 kecamatan itu diantaranya, Andir, Astanaanyar, Babakan Ciparay, Bandung Kidul, Bandung Kulon, Bandung Wetan, Batununggal, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Buahbatu, Cicendo, Lengkong, Regol dan Sumur Bandung.
Sonny mengatakan, untuk yang sudah terpasang akan dipasang pipa baru, karena pipa Perumda sudah lama dan rawan bocor. Ini sesuai jumlah KK di Kota Bandung. “Pelanggan ini ada di sekitar 14 kecamatan di Kota Bandung. dan dipastikan para pelanggan dipastikan teraliri 24 jam,” katanya.
Kewajiban Perumda Tirtawening, adalah memasarkan agar seluruh penduduk atau masyarakat dapat mengakses dan berlangganan air minum.
Sonny menambahkan, investasi yang sudah ditanamkan oleh mereka akan dikonversi ke dalam tagihan air.
Dalam pembangunan ini, lanjut Sonny melibatkan bebrapa stakeholder. Karenanya, Sonny mengundang seluruh anggota DPRD Kota Bandung, untuk melihat langsung kondisi air baku di Waduk Saguling.
“Dengan mengundang anggota DPRD Kota Bandung bisa menyampaikan program kepada konstituen,” pungkasnya. (mur)