RADARBANDUNG.id- Santri masa kini dituntut untuk tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga mampu berwirausaha sebagai bekal masa depan. Hal itu menjadi latar belakang adanya pelatihan wirausaha di Pesantren Al-Manshuriyah, Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Kamis (6/4).
Kegiatan yang dihelat oleh komunitas relawan bernama Santri Dukung Ganjar (SDG) ini diikuti oleh sejumlah santri.
Koordinator Wilayah SDG Jabar, Achmad Hakiki mengatakan mentor dalam kegiatan adalah Sam’ani selaku pengajar menjahit profesional di wilayah Kabupaten Cirebon.
Para santri dibekali kemampuan dasar seperti bagaimana memasang benang pada mesin, cara mengoperasikan mesin, serta teknik-teknik menjahit. “Karena santri dan ponpes itu harus mendapatkan banyak hal, banyak ilmu baru salah satunya wirausaha santri. Yang mana wirausaha ini untuk menunjang mereka setelah dari pondok pesantren,” ucap Hakiki.
Setelah acara, pihak pesantren menerima bantuan brrupa mesin jahit. diharapkan mesin tersebut menjadi stimulan kreativitas dan kemandirian santri. “Setiap santri di ponpes itu harus mandiri begitu juga kegiatan ini kami laksanakan untuk menunjang proses kemandirian dan santri juga ikut tertarik dan berminat untuk melaksanakan kegiatan ini,” jelas Hakiki.
Fajar Setiawan (17) salah satu santri merasa adanya pelatihan ini dapat merangsang para santri untuk lebih produktif mengembangkan ide-ide kreatif dalam berwirausaha. “Ya kalau menurut saya tersendiri kegiatan positif ini lebih ke arah poin lebih lah soalnya di sini kan belum ada pembelajaran seperti ini kaya wirausaha ataupun pembelajaran lainnya,” ungkap Fajar. (dbs)