RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kondisi cuaca panas yang terjadi di wilayah Bandung raya masih termasuk dalam kategori cuaca panas yang normal.
Hal tersebut dikatakan Prakirawan Stasiun Geofisika Bandung, Muhamad Iid Mujtahiddin.
Menurutnya, kondisi panas yang melanda wilayah Bandung raya merupakan kondisi normal menjelang memasuki musim kemarau.
“Kondisi panasnya cuaca ini masih normal dan bukan gelombang panas. Hal ini akibat adanya gerak sumbu matahari menjelang masuk musim kemarau,” kata Iid, Senin (1/5/2023).
Ia menjelaskan, sumbu matahari saat ini tengah berada di wilayah ekuator (katulistiwa), dan tengah bergerak menuju bagian utara bumi. Hal itulah menurutnya yang menyebabkan terjadinya kenaikan suhu di beberapa wilayah termasuk di Bandung raya.
“Kondisi panas ini dipengaruhi 2 hal, pertama aktivitas sumbu matahari dan kedua karena saat ini sudah mau memasuki musim kemarau yang mana tutupan awan itu relatif lebih sedikit sehingga panas matahari yanh sampai ke permukaan bumi ini jadi lebih hangat,” jelasnya.
Ia menyebutkan, untuk wilayah Bandung raya, suhu maksimal yang tercatat sekitar 33 sampai 34 derajat.
“Untuk Bandung raya suhu 33 sampai 34 derajat masih dalam kategori wajar. Secara nasional pada 17 April kemarin suhu tertinggi mencapai 37 derajat tapi itu hanya berlangsung 1 hari saja,” katanya.
Untuk itu, dia mengingatkan masyarakat agar tidak perlu panik dalam menghadapi situasi cuaca terik yang terjadi saat ini. Namun, ia juga meminta masyarakat agar tetap menjaga kondisi kesehatan di tengah kondisi cuaca ekstrem.
“Saat ini kita sedang memasuki masa peralihan dari musih hujan ke kemarau, yang mana cuaca pun bisa cepat berubah sewaktu-waktu. Sehingga untuk masyarakat kita imbau agar tetap memperhatikan kesehatannya, dan kurangi minum-minuman dingin yang berlebih pada saat kondisi terik,” tutup Iid. (rup)