News

Perumda Tirtawening Siapkan Sejumlah Strategi Hadapi Kemungkinan Kekeringan Luar Biasa

Radar Bandung - 03/05/2023, 21:37 WIB
Azam Munawar
Azam Munawar
Tim Redaksi
Perumda Tirtawening Siapkan Sejumlah Strategi Hadapi Kemungkinan Kekeringan Luar Biasa
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi pada salah satu acara. Sonny mengaku sudah menyiapkan strategi menghadapi kemungkinan kekeringan luar biasa. Foto: Humas Perumda Tirtawening for radarbandung.id

RADARBANDUNG.ID – Menyikapi informasi BMKG yang menyatakan akan ada kekeringan luar biasa, Perumda Tirtawening Kota Bandung, sebagai perusahaan yang bergantung pada ketersediaan air baku, perlu menyikapi dengan cepat.

“Saya sudah meminta kepada Direktur Teknis untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya pencegahan dan penanggulangan jika bencana kekeringan benar terjadi, seperti yang diramalkan instansi terkait, dalam hal ini BMKG,” ujar Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi kepada wartawan, Rabu (03/05/2023).

Beberapa hal yang kemudian harus dilakukan menghadapi kekeringan luar biasa, lanjut Sonny, adalah berkomunikasi dengan beberapa pihak terkait, termasuk dengan Perum Jasa Tirta (PJT) II dan Indonesia Power, yang selama ini memasok kebutuhan air baku dari Situ Cileunca dan Situ Cipanunjang, yang berada di bawah mereka. “Kami meminta, agar mereka dapat secara bijaksana mengatur pola operasi. Di mana untuk pola pengaturan operasi bukan kewenangan kami,” tutur Sonny.

Dengan mangatur pola operasi, lanjut Sonny, bisa memanfaatkan cadangan air baku agar sumber air baku di sana, digunakan sesuai dengan kebutuhan produksi Perumda Tirtawening.

Sonny mengatakan, untuk kebutuhan memutar satu turbin dibutuhkan air 3 ribu lliter, sedangkan kebutuhan Perumda Tirtawening hanya 1.500 liter, sehingga sisanya terbuang. Untuk itu Sonny mengatakan, lebih baik turbin yang digerakkan hanya 1 saja, sehingga tidak banyak air yang terbuang.

“Barangkali Indonesia Power jika memungkinkan tidak perlu menggenjot produksi listrik dengan memaksimalkan turbin yang ada, yang notabene air buangan tersebut lebih banyak terbuang dibandingkan yang Dimanfaatkan Perumda,” tuturnya.

Upaya selanjutnya, terang Sonny, adalah dengan mempersiapkan pompa-pompa yang ke depan akan bisa digunakan jika kondisinya Kota Bandung sudah mengalami kekeringan. Pompa air ini, lanjut Sonny, dibutuhkan jika pihaknya mengambil air dari intale Sabuga.

“Dalam kondisi normal, kita hanya mengambil air dari intake Dago Bengkok dan intake Cikalong. Jika dalam kondisi mendesak, kita akan mengambil air baku dari intake Sabuga, di mana untuk mengambil air dari sana dibutuhkan pompa, karena lokasinya lebih rendah,” bebernya.

Di sisi lain, Sonny juga meminta stafnya untuk menyiapkan tangki air, untuk dipergunakan, jika ada warga yang benar-benar kekaurangan air. Meski demikian, Sonny berharap Kota Bandung tidak sampai mengalami kekeringan yang membuat sumber air baku benar-benar habis. “Kalau kita sudah benar-benar dilanda kekeringan, yang kita lakukan hanya Shalat Istisqo. Tapi mudah-mudahan tidak sampai benar-benar terjadi ya,” tuturnya. (Mur)

 


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.