RADARBANDUNG.id- Rumah kelahiran proklamator Ir Soekarno di Surabaya diresmikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Sejarawan Kukuh Yudha Karnanta berharap kawasan Rumah Bung Karno bisa dijadikan sebagai pilihan paket wisata sejarah yang terintegrasi di Kota Pahlawan.
Menurut pria yang juga menjadi dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga itu, di kawasan Peneleh banyak terdapat spot menarik. Di antaranya rumah H.O.S Tjokroaminoto, kemudian bangunan Hollands Indische School (HIS) yang beroperasi dari tahun 1921 hingga 1928 (sekarang SDN Alun-Alun Contong 1).
”Jadi bisa terintegrasi menjadi sebut paket wisata. Bangunan SDN Alun-Alun Contong 1 di Jalan Sulung tak jauh dari kawasan tersebut,” jelas Kukuh.
Baca Juga: Bung Karno Lulusan ITB, Punya Rekam Jejak Karya Arsitektur dan Seni
Kukuh menambahkan, jika SDN Alun-Alun Contong 1 dimasukkan ke dalam paket destinasi wisata sejarah, bangunan sekolah itu harus dipertahankan sesuai aslinya. Selain itu, bisa juga dibentuk kurikulum yang berkaitan dengan sejarah pendidikan Kota Pahlawan.
”SDN itu kan tempat bapak dari Bung Karno yaitu Raden Soekemi Sosrodihardjo. Artinya dengan adanya SDN tersebut, memperkaya destinasi wisata heritage di Kota Pahlawan, sekaligus memperkuat signifikansi Sukarno sebagai arek Suroboyo,” terang Kukuh Yudha Karnanta.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan destinasi wisata heritage Rumah Lahir Bung Karno di Jalan Pandean IV Nomor 40, Sabtu (6/5). Rumah masa kecil Presiden pertama RI tersebut, menjadi salah satu tujuan destinasi wisata sejarah baru di Kota Pahlawan.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, sejarah Kota Pahlawan tidak bisa dilepaskan dari Bung Karno. Karena itu, sejarah Bung Karno akan terus melekat dengan Kota Pahlawan.
”Bung Karno dan Surabaya tidak bisa dipisahkan, seperti dua sisi mata uang. Saya ingin Surabaya melekat dengan Bung Karno, seperti halnya sejarah tempat orang tua Bung Karno (Raden Soekemi Sosrodihardjo) mengajar juga akan kita hidupkan kembali,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Wali Kota Eri ingin, sejarah Bung Karno selalu melekat dengan Arek-arek Suroboyo agar selalu diingat. Agar Arek-arek Suroboyo tidak lupa dengan sejarah Kota Pahlawan, kawasan sejarah di Peneleh ke depannya akan dibuat saling terintegrasi menjadi Wisata Kebangsaan. (jpc)