RADARBANDUNG.id, BANDUNG — Tim Indonesia 7 Summits Expedition menggelar syukuran sekaligus peluncuran buku berjudul ‘Merah Putih di Atap Dunia; upaya menziarahi puncak tertinggi di tujuh benua”.
Kegiatan itu untuk mensyukuri dan mengkhidmati keberhasilan berkibarnya Merah Putih di puncak-puncak gunung tertinggi di pelosok tujuh benua.
Litbang Wanadri Donny Rachmansyah mengatakan buku ini mencatat dan menggambarkan bagaimana daya dan upaya yang telah dilakukan demi tercapainya misi yang diemban.
“Buku ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda Indonesia untuk menjaga keseimbangan alam dan berupaya membuat prestasi demi tanahairnya,” ujar Donny dalam peluncuran buku Merah Putih di Atap Dunia di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Kamis (11/5).
Donny menyebutkan, dunia mencatat anak – anak muda Indonesia yang tinggal di wilayah tropis mampu berziarah ke berbagai puncak tertinggi di dunia dengan salju abadi yang selalu menyelimutinya.
“Upaya mereka telah membawa nama Indonesia ke pentas dunia, pencapaian mereka merupakan prestasi yang membanggakan bagi bangsa dan negara,” ungkapnya.
Donny selaku editor kepala dari Buku Merah Putih di Atap Dunia ini menuturkan, sebagaian besar naskah dari buku ini sudah selesai pada 2014, namun terus disempurnakan hingga akhirnya di tempat yang sama pada 2010 lalu digunakan untuk melepas ekspedisi 7 Summits ke puncak pertamanya, buku ini diluncurkan.
Buku Merah Putih di Atap Dunia ini, lanjut Donny, diterbitkan tak hanya sebagai catatan perjalanan yang bisa menjadi pengetahuan, namun juga saksi dari sebuah kebersamaan. Bahwa ketika “kita” bukannya “kami” yang menjadi subjek, maka banyak hal yang tadinya dianggap tak mungkin bisa terwujud.
“Seven Summits adalah sirkuit pendakian gunung dunia yang menjadi ajang pembuktian keberhasilan seorang pendaki gunung. Sejak dicetuskan tahun 1985, ratusan orang dari berbagai belahan dunia telah berhasil melakukannya,” katanya.
Donny mengakui, pihaknya memang bukan yang pertama, namun sanggup melakukan apa yang bangsa lain mampu lakukan.
“Kita tak hanya menjadi penonton dan menilai,” imbuhnya.
Donny menambahkan Indonesia memiliki satu dari tujuh puncak dunia tersebut, Merah Putih tak boleh hanya berkibar di kandangnya sendiri, dia sama hebatnya dengan bendera bangsa lainnya.