RADARBANDUNG.ID- Akibat menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di wilayah Majalaya telah membuat resah pejalan kaki dan pengendara bermotor, apalagi PKL tersebut menempati tempat – tempat setrategis di wilayah Majalaya, salah satunya di jalan Raya tengah, Jalan Laswi, depan alun-alun Majalaya, dan depan Pasar Baru Majalaya.
Hal ini jelas selain melanggar Perda kab. Bandung, juga mengganggu aktifitas warga pengguna jalan dan pejalan kaki, juga sering menghambat laju ambulance yang membawa pasien darurat ke RSUD Majalaya. Hal ini lah yang menjadi pertimbangan Kasat Pol PP Kab. Bandung.
Dari 673 PKL yang ada diwilayah Majalaya yang terbagi 4 titik lokasi, kini telah di sikat habis dan diratakan dengan tanah, menggunakan alat berat yang dibawa langsung Satpol PP, selain itu juga ada PKL yang dengan sadar membongkar kiosnya sendiri tanpa menunggu di hancurkan Satpol PP.
Menurut Kasat Pol PP Kab. Bandung, Adjat Sudrajat saat dihubungi dilokasi pembongkaran PKL, Jumat (12/05), mengatakan, pembongkaran PKL di wilayah Majalaya adalah salah satu agenda Satpol PP.
“Karena banyaknya aduan dari masyarakat tentang pelanggaran Perda yang dilakukan oleh para PKL, selain itu juga adanya pembiaran dari pemerintah setempat yang menjadikan PKL terus menjamur,” Jelas Kasat Pol PP Kab. Bandung Adjat Sudrajat.
“Maka dari itu bila tidak diambil sikap maka semakin mejamurlah PKL di Majalaya, selain PKL juga kita membersihkan parkir liar yang memadati badan jalan Raya Laswi dan jalan tengah, saya tidak akan pandang bulu bila memang itu melanggar Perda saya babad habis sampai keakarnya. Saya ingin Majalaya tertata dan tidak mau lagi Majalaya semrawut tanpa ada penataan,” jelas Kasat Pol PP Kab. Bandung Adjat Sudrajat.
Sementara itu Kepala Desa Majalaya H. Ate Saefudin, saat dimintai keterangannya, Jumat (12/04), mengatakan, sangat menyambut positif dengan adanya pembongkaran PKL yang dilaksanakan oleh Satpol PP Kab. Bandung.
“Karena ini adalah upaya pemerintah untuk menata kota Majalaya. Untuk itu saya berharap pemerintah segera mencari solusinya untuk penempatan PKL yang telah dibongkar, agar mereka dapat kembali berjualan, karena itu merupakan salah satu mata pencaharian,” pungkas Kades Majalaya H. Ate Saefudin. (den)
