RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung memprediksi musim kemarau tahun 2023 di wilayah Bandung raya termasuk Kabupaten Bandung berpeluang dibarengi dengan fenomena El Nino.
Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan ada 2 dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat di Bandung raya apabila fenomena El Nino benar terjadi pada musim kemarau tahun 2023 ini.
Ia menyebut 2 dampak tersebut memengaruhi lama waktu kemarau jika dibandingkan 2 tahun ke belakang. “Berdasar jurnal ilmiah internasional yang dibuat oleh pakar-pakar di BMKG, bahwa dampak El Nino di Indonesia secara garis besar ada 2 yaitu, secara temporal dan secara volume,” ujarnya, Rabu (24/5).
Baca Juga: Cuaca Panas di Bandung karena Jelang Musim Kemarau
“Secara temporal maksudnya, El Nino akan membuat musim kemarau kemungkinan terjadi lebih lama terjadi di wilayah Bandung raya. Sedang secara volume, atau jumlah curah hujan, musim kemarau tahun ini diprediksi bisa menjadi lebih kering dibandingkan kondisi klimatologisnya,” jelasnya.
Kendati berpeluang terjadi fenomena El Nino pada musim kemarau kali ini, pihaknya meminta masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan kondisi panas terik yang terjadi akhir-akhir ini.
Baca Juga: 2023 Diprediksi Terjadi Kemarau Panjang, Waspada Kekeringan
Menurutnya, kondisi panas yang terjadi itu bukanlah fenomena gelombang panas seperti yang melanda di beberapa negara Asia Tenggara.
“Kami pastikan kondisi panas terik yang terjadi beberapa waktu ke belakang ini bukan fenomena heatwave, karena memang tidak terjadi di Indonesia, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” katanya.
“Tapi memang harus dipahami bahwa kondisi kemarau nanti tutupan awan akan lebih sedikit dibandingkan dengan musim hujan dan masa peralihan sehingga sinar matahari akan lebih banyak mencapai permukaan bumi yang menyebabkan cuaca terasa panas terik, namun suhu nya tidak mencapai kategori esktrim,” tambahnya.
BMKG memprediksi untuk wilayah Bandung raya, termasuk Kabupaten Bandung akan memasuki musim kemarau pada pertengahan bulan Mei hingga Juni 2023. Kendati begitu, ia menjelaskan saat musim kemarau sekalipun hujan diprediksi masih akan terjadi, tapi intensitasnya tidak lebih besar jika dibandingkan saat masa peralihan (pancaroba).