RADARBANDUNG.id- Insiden kecelakaan kereta terjadi di wilayah Timur Odisha, India, Jumat (2/6) waktu setempat. Akibat kecelakaan maut itu, dilaporkan 288 penumpang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka parah.
Dilansir dari BBC, Sabtu (3/6), setidaknya 288 orang tewas dan 650 lainnya luka-luka dalam kecelakaan yang melibatkan 3 kereta api di negara bagian Odisha, India timur.
Satu kereta penumpang tergelincir dan gerbongnya jatuh ke jalur yang berdekatan. Kemudian ditabrak oleh kereta yang masuk dari jalur lainnya Jumat (2/6) malam. Korban tewas diperkirakan akan bertambah.
Penyebab kecelakaan kereta terburuk di India abad ini masih belum jelas. Para pejabat mengatakan beberapa gerbong dari Shalimar-Chennai Coromandel Express tergelincir sekitar pukul 19:00 (13:30 GMT) di distrik Balasore, menabrak kereta barang yang tengah stasioner dan beberapa gerbongnya berakhir di jalur yang berlawanan.
Kereta lain, Howrah Superfast Express yang melaju dari arah Yesvantpur ke Howrah, kemudian menabrak gerbong yang terbalik tadi.
“Tabrakan keras telah mengakibatkan beberapa gerbong hancur. Kami berusaha menembus reruntuhan untuk menjangkau penumpang. Kami juga harus berhati-hati agar tidak melukai mereka yang masih hidup,” kata Atul Karwal, kepala bagian Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) mengatakan kepada kantor berita ANI.
Ia mengatakan ini adalah kecelakaan paling mematikan ketiga dalam sejarah perkeretaapian India. Lebih dari 200 ambulans dan ratusan dokter, perawat dan personel penyelamat dikirim ke tempat kejadian, kata kepala sekretaris negara bagian Pradeep Jena.
Sudhanshu Sarangi, direktur jenderal Dinas Pemadam Kebakaran Odisha, sebelumnya mengatakan bahwa terkini, 288 orang dinyatakan tewas. Tim penyelamat masih terus berjuang keras untuk menemukan korban selamat.
Jumlah korban tewas diyakini bisa bertambah. Hal ini karena banyak orang diperkirakan masih terjebak di bawah gerbong yang terbalik dan saling bertumpukan. “Kami sangat berharap untuk menyelamatkan siapa pun hidup-hidup,” ujar Sudhanshu Sarangi kepada saluran berita lokal NDTV.
Penyebab kecelakaan tersebut masih belum jelas. Namun, Menteri Perkeretaapian India Ashwini Vaishnaw mengatakan kepada wartawan, Sabtu (3/6) bahwa penyelidikan tingkat tinggi telah diperintahkan atas tabrakan tersebut.
Diketahui, kereta api menjadi salah satu sarana transportasi penting di India. Kereta api di India melayani 13 juta penumpang setiap hari. Pemerintah India baru-baru ini menginvestasikan banyak uang untuk meningkatkan jalur kereta api setelah selama bertahun-tahun infrastruktur tersebut rusak dan kurang terawat.
Di berbagai platform media sosial, beredar cuplikan video dan foto-foto dari lokasi kecelakaan yang menunjukkan kekacauan dan keputusasaan.
Mayat-mayat terlihat tergeletak di samping kereta yang hancur, sementara petugas polisi dan korban selamat berdiri di dekatnya. Barang-barang pribadi penumpang terlihat berserakan di dalam gerbong dan jendela-jendela hancur.
Berbicara kepada wartawan, Narendra Singh Bundela, Inspektur Jenderal Operasi di Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRP), mengatakan tim telah menyelamatkan penumpang yang ditemukan hidup di lokasi, tetapi banyak mayat masih berada di bawah gerbong.
“Kereta itu sangat berat dan merupakan tugas yang sulit untuk memindahkannya dan mengidentifikasi mayat,” kata Bundela menambahkan 17 gerbong anjlok dan rusak parah.
“Ini adalah insiden serius dan pemerintah telah memerintahkan penyelidikan. Sejauh yang saya tahu, ini adalah salah satu kecelakaan (paling) serius,” kata Bundela. (jpc)