News

DPRD Jabar : TPA Sarimukti Tutup, Jawa Barat Dinilai Perlu Punya Incinerator

Radar Bandung - 17/06/2023, 14:47 WIB
AR Hidayat
AR Hidayat
Tim Redaksi
DPRD Jabar : TPA Sarimukti Tutup, Jawa Barat Dinilai Perlu Punya Incinerator

RADARBANDUNG.id Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat Ahmad Hidayat mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat perlu segera mempersiapkan operasional Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Kabupaten Bandung, Lulut-Nambo Bogor, dan Ciwaringin Cirebon Raya mengingat semakin tingginya penumpukan sampah di TPA-TPA yang saat ini menampung sampah-sampah dari sejumlah daerah di Jawa Barat termasuk TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat yang menampung sampah dari sejumlah wilayah Bandung Raya.

“Kondisi sekarang TPA Sarimukti akhir tahun ini harus tidak beroperasi lagi. Sejak TPA Leuwi Gajah kemudian pindah ke Sarimukti,
kita belum punya TPPAS regional lagi.
Hari ini yang berprogres Lulut Nambo dan Legok Nangka, itu juga belum beroperasi maksimal, ” kata Ahmad saat kunjungan ke masyarakat di Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jumat (16/6/2023).

Ahmad menjelaskan, terkait besaran tipping fee yang akan dibebankan ke pemerintah daerah yang akan membuang sampah ke TPPAS milik Pemprov Jawa Barat sudah tidak ada masalah.

“Kendalanya saat ini adalah harus ada TPA antara, karena idealnya sebelum ke TPPAS regional ada TPA antara. Karena dari TPA pakai kendaraan kecil nanti ke TPPAS besar. Kendalanya di situ sekarang,” ungkapnya.

Meski demikian, Ahmad mengatakan sebenarnya untuk mengentaskan masalah sampah dengan skala regional di Jawa Barat perlu teknologi pengolahan sampah yang canggih dan sudah lazim dipergunakan di seluruh negara maju. Teknologi tersebut adalah incinerator.

“Sebetulnya, pengolahan sampah di seluruh dunia paling benar adalah pakai incinerator. Kalau kita bicara mengubah sampah jadi briket batubara itu hanya 20 persen. Sisanya 80 persen tetap sanitary landfiil. Artinya tidak mengurangi volume sampah, ” ucapnya.

Ahmad mengimbau agar ke depan Pemerintah Provinsi Jawa Barat lebih tegas lagi jika memang akan menerapkan teknologi incinerator untuk mengolah sampah dengan skala besar, kesampingkan dulu penolakan-penolakan yang mengatakan bahwa incinerator memiliki dampak buruk terhadap lingkungan.

“Kendalanya kita mudah termakan isu lingkungan seolah incinerator berbahaya bagi lingkungan. Ternyata enggak ada di dunia ini pengolahan sampah yang benar kecuali pakai incinerator kalau ada yang bisa nemu, saya kasih hadiah,” kata dia.

Sebab, menurut Ahmad, setelah dirinya meninjau penggunaan incinerator di negara-negara maju, teknologi pengolahan sampah tersebut justru tidak merusak lingkungan serta lebih efektif karena akan mengonversi hasil pembakaran sampah menjadi energi listrik, ” akunya.

“Jadi aktivis lingkungan yang bilang incinerator itu membahayakan lingkungan, mencemari lingkungan nonsense, solusinya nggak ada juga kan. Makanya ke depan tegas saja, kadang perlu ketegasan juga daripada terlalu banyak mendengarkan orang yang melakukan penolakan tapi enggak punya solusi yang pasti, ” tuturnya.

Kendati demikian, Ahmad membenarkan jika invetasi yang dibutuhkan untuk membangun incinerator terbilang besar.

“Incinerator ini biaya investasinya mahal, makanya, agar untung ada tipping fee dari daerah. Tapi setelah dikalkulasi secara bisnis, tetap perlu subsidi dari pemerintah pusat, ” tandasnya. (pra)


Terkait Jawa Barat
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Rapat Dinas Tetap di Kantor
Jawa Barat
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Rapat Dinas Tetap di Kantor

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Meskipun Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sudah melonggarkan kebijakan rapat yang digelar di hotel, namun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tetap meminta rapat-rapat dinas untuk tetap menggunakan kantor pemerintahan. Tak hanya jajaran Pemprov, Dedi juga meminta kepada seluruh bupati dan wali kota di Jabar untuk tidak perlu menggelar acara di hotel. “Terkait kebijakan […]

KDM Bicara Penyebab Kelas Menengah Bawah Jabar Terjerat Hutang
Jawa Barat
KDM Bicara Penyebab Kelas Menengah Bawah Jabar Terjerat Hutang

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengungkap persoalan kemiskinan yang menjerat kaum kelas menengah ke bawah di Jawa Barat yang melahirkan tingginya angka ketergantungan pada hutang dan bantuan pemerintah. Dedi Mulyadi mengatakan problem kesejahteraan Jawa Barat ada di kalangan menengah-bawah berlatar pada beban ekonomi yang muncul setiap hari dalam rumah tangga. Utamanya, mereka yang memiliki […]

Kembali ke Barak! Jabar Lanjutkan Pendidikan Karakter Ala Tentara untuk Siswa Bermasalah
Jawa Barat
Kembali ke Barak! Jabar Lanjutkan Pendidikan Karakter Ala Tentara untuk Siswa Bermasalah

Gelombang pertama program ini sebelumnya telah digelar pada 1 hingga 20 Mei 2025. Sebanyak 273 siswa berhasil menyelesaikan program di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, yang berlokasi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, serta di Purwakarta.

Penerapan Jam Malam untuk Pelajar di Jabar Terus Disosialisasikan
Jawa Barat
Penerapan Jam Malam untuk Pelajar di Jabar Terus Disosialisasikan

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sosialisasi kebijakan penerapan jam malam untuk pelajar terus disosialisasikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Penerapan jam malam untuk pelajar di Jabar ini perlu keterlibatan semua pihak, tidak hanya pemerintah saja, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Purwanto, dikutip Senin (9/6/2025). Menurut Purwanto, jika tidak ada kepedulian dari orang tua […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.