RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Acara Karya Kreatif Jawa Barat dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (KKJ-PKJB) 2023 yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini disebut sebagai salah satu apresiasi bagi pelaku UMKM yang sudah menopang perekonomian.
Acara yang dihelat di kawasan Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (8/7) itu berisi pameran hingga fashion show produk atau hasil kreativitas pelaku UMKM.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan kegiatan tersebut secara tidak langsung menegaskan identitas warga Jawa Barat berjaya dengan produk-produk UMKM unggulan. 60 persen ekonomi ditopang oleh UMKM.
“Ini adalah identitas kita (warga Jawa Barat). 97 persen tenaga kerja setiap tahun di Jabar itu penyerapannya bukan oleh konglomerasi ekonomi, bukan oleh industri besar, tapi oleh UMKM,” ucap dia.
“Jadi silakan ke mana-mana sebutkan Jabar negeri UMKM, negeri ekonomi kerakyatan. Saya ucapkan selamat kepada seluruh 27 kabupaten/kota yang menampilkan helarannya. Saya paham mood dari warga yang menyaksikan sangat antusias. Ada helaran dari 27 kabupaten/kota,” tuturnya.
Menurutnya, KKJ-PKJB ini juga menjadi faktor penting dalam upaya menjaga momentum kebangkitan ekonomi pasca pandemi. Para pelaku UMKM harus bisa mengakselerasi perluasan akses keuangan dan pemasaran.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Erwin Gunawan mengatakan, KKJ-PKJB 2023 merupakan hasil sinergi dari berbagai pihak untuk menumbuhkan ekonomi pelaku UMKM. Berdasarkan data dari Kemenko Perekonomian, UMKM memiliki kontribusi terhadap ekonomi nasional melebihi 60 persen dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 97 persen.
KKJ-PKJB 2023 ini juga merupakan wujud komitmen Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan perbankan dalam mendorong akses keuangan dan pemasaran UMKM Jawa Barat.
Perbankan memiliki peran besar dalam mendorong akses keuangan dan pemasaran UMKM. Dari sisi keuangan, tercatat hingga triwulan I 2023, penyaluran kredit UMKM Jawa Barat sebesar Rp185,74 triliun atau tumbuh positif 7,36 persen (yoy).
“UMKM menjadi penting karena berdasarkan data Kemenko Perekonomian, kontribusi UMKM terhadap ekonomi nasional lebih dari 60 persen dan penyerapan tenaga kerja ada pada angka 97 persen,” ucapnya. “Angka itu mengonfirmasi bahwa UMKM adalah critical engine bagi proses pemulihan dan kebangkitan ekonomi kita,” pungkasnya. (dbs)