RADARBANDUNG.id- Adu ketangkasan adu domba dan sejumlah permainan tradisional dihelat di Desa Cinta Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut, Minggu (23/7).
Acara tersebut merupakan salah satu upaya untuk memaksimalkan potensi dan melestarikan tradisi kebudayaan.
Sukarelawan Ganjartivity selaku inisiator beranggotakan alumni dari sejumlah univetsitas. Mereka berharap kegiatan ini bisa menjadi unggulan sektor pariwisata hingga dikenal sampai luar negeri. “Kami ingin membantu mengangkat budaya ini biar bisa mendunia,” kata Ketua Ganjartivity, Dicky Fauzia.
Pada acara tersebut, warga Desa Cinta menampilkan ketangkasan adu domba dan beberapa jenis permainan anak yang termasuk dalam kebudayaan tradisional di daerah setempat, seperti pencak silat dan peragaan sejumlah permainan anak tradisional seperti lempar sarung, oray-orayan dan cingciripit.
Menurut Dicky, tradisi ketangkasan adu domba dan permainan anak tradisional tersebut terancam punah apabila tidak dilakukan lagi oleh warga di daerah asalnya, yakni Kabupaten Garut.
Potensi Domba Garut diakui tak hanya untuk dijadikan ketangkasan domba adu tetapi juga bisa dikonsumsi dagingnya untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Domba yang dipelihara dengan baik oleh masyarakat di Garut terbukti menghasilkan domba berbobot besar dengan daging yang berkualitas tinggi.
Namun, potensi sosial hingga ekonomis dari Domba Garut dinilai belum tersosialisasikan dengan baik ke seluruh wilayah Indonesia apalagi hingga mancanegara. Melalui kegiatan yang digagas para sukarelawan Ganjartivity, Dicky berharap informasi mengenai potensi itu pun akan disebarluaskan ke seluruh negeri melalui dunia maya.
Kegiatan tersebut mendapatkan respons positif dari warga setempat yang sengaja datang untuk menyaksikan ketangkasan adu domba secara langsung.
Sambutan itu pun, ia klaim menunjukkan dukungan warga terhadap calon presiden 2024, Ganjar Pranowo. Banyak warga yang berharap program pelestarian kebudayaan tradisional bisa menjadi program prioritas karena dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.
“Harapan dari warga mungkin jelas ada bantuan dari pemerintah pusat untuk membantu melestarikan, bisa mendorong dan intinya bisa sama-sama bisa melestarikan yang akhirnya muatan lokal itu bisa menjadi muatan internasional,” ujarnya. (dbs)