News

IBI Jabar Ajak Bidan Perangi Gizi Buruk Melalui Edukasi Pangan Rendah Gula, Garam, Lemak

Radar Bandung - 30/07/2023, 11:09 WIB
Ardyan
Ardyan
Tim Redaksi
IBI Jabar Ajak Bidan Perangi Gizi Buruk Melalui Edukasi Pangan Rendah Gula, Garam, Lemak

 

RADARBANDUNG.id, JAKARTA – Provinsi Jawa Barat masih membutuhkan aksi nyata untuk percepatan penurunan stunting hingga 14% pada 2024 mendatang. Saat ini, prevalensi stunting Jawa Barat berada di 20,2%, turun 4,3% dari tahun 2021. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui sambutannya yang dibacakan oleh Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, drg. Juanita Patricia Fatima, MKM., pada acara Webinar Nasional ‘Bidan Sebagai Garda Terdepan Dalam Mewujudkan Masyarakat Dan Mengawal Generasi Emas 2045’ yang diselenggarakan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Barat dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), pada Rabu (26/07/2023).

Selain stunting, hal lain yang masih menjadi perhatian Jawa Barat adalah persoalan-persoalan gizi yang dapat berdampak pada obesitas dan diabetes, yang diakibatkan oleh minimnya pengetahuan masyarakat serta kesalahan pemberian asupan anak. “Saat ini masih kurang peran masyarakat dalam mendapatkan informasi yang baik terkait gizi serta kebiasaan-kebiasaan yang sulit diubah, misalnya penggunaan kental manis sebagai susu anak” seperti dikutip dari sambutan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Lebih lanjut, Ridwan berharap bidan dapat mengambil peran strategis dalam perbaikan gizi anak. “Obesitas dan diabetes dan penyakit lainnya adalah masalah yang harus kita selesaikan bersama. Karena itu bidan diharapkan dapat memberikan pendampingan dan informasi gizi seperti edukasi tentang penggunaan kental manis yang tidak tepat di masyarakat,” lanjut.

Kepala Tim Kerja Kesehatan Maternal, Neonatal dan Penurunan AKI AKB Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Laila Mahmudah, MPH., menjelaskan peran strategis bidan yang dapat dilakukan yaitu berupa pembinaan Posyandu dan penguatan kapasitas kader, menginisiasi hadirnya kelompok-kelompok penggerak kesehatan di masyarakat, kelas-kelas edukasi untuk remaja, ibu hamil dan balita.

Bidan juga mempunyai peran dalam membantu masyarakat mengenali masalah gizi dan kesehatan di wilayahnya, serta menentukan prioritas intervensi gizi dan kesehatan, mendampingi masyarakat untuk mengenali potensi pendukung gizi dan kesehatan di wilayahnya, sehingga tercipta inovasi daerah yang memanfaatkan kearifan lokal,” kelas Laila.

Lebih lanjut Laila menjelaskan, penyuka makanan minuman manis khususnya kental manis itu cenderung dapat terkena diabetes. Risiko dari konsumsi susu kental manis terhadap diabetes yaitu terlihat dari tingginya kadar gula pada pada diabetes.

“apalagi bila ditambah dengan mengkonsumsi makanan lain yang kurang baik kemudian pola hidup anak yang sekarang kita tahu ya anak lebih sering bermain gadget kemudian yang kurang aktivitas fisik itu biasanya menambah risiko terjadinya diabetes pada anak.” jelas Laila.

Ketua IBI Provinsi Jawa Barat, Eva Riantini, mengatakan untuk meningkatkan kualitas generasi masa depan, harus dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pihak dengan mengubah pemikiran masyarakat yang saat ini masih menganggap bahwa kental manis merupakan susu.

“Masyarakat perlu mengetahui bahwa kental manis bukan merupakan susu. Seluruh stakeholders dan pihak-pihak terkait perlu meyakinkan masyarakat bahwa hal tersebut tidak baik untuk anak-anak, terlebih untuk jangka panjang, generasi masa depan,” ujar Eva.

Sebagai salah satu organisasi yang peduli akan kesejahteraan masyarakat, Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia berkolaborasi dengan Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Jawa Barat melalui program “Bidan Sahabat Ibu dan Anak.” Program ini bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada anggota IBI cabang provinsi Jawa Barat, guna meningkatkan literasi gizi dan memberikan dukungan bagi para ibu dan anak.

Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat mengatakan, YAICI bersama para mitra telah melakukan sosialisasi, penelitian dan pencarian fakta lapangan terkait gizi balita dan kebiasaan konsumsi masyarakat.

“Dari berbagai persoalan yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa alasan ekonomi, minim edukasi dan kebiasaan telah menggiring masyarakat memilih alternatif pangan yang murah, mudah dan instan untuk anak, yang terlihat dari benang merah temuan di berbagai daerah: kebiasaan konsumsi kental manis oleh balita,” jelas Arif.

Dengan semakin meningkatnya peran bidan dalam masyarakat, terutama dalam upaya pencegahan stunting dan obesitas pada anak, diharapkan Indonesia dapat mencapai tujuan mulia Indonesia Emas 2045 dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Edukasi dan kolaborasi antara organisasi dan pemerintah akan menjadi kunci penting dalam mencapai cita-cita tersebut. (apt)

 


Terkait Jawa Barat
Telkom Indonesia Tanam 10.000 Mangrove  di HUT ke-393 Tasikmalaya
Jawa Barat
Telkom Indonesia Tanam 10.000 Mangrove di HUT ke-393 Tasikmalaya

RADARBANDUNG.ID, TASIKMALAYA – PT Telkom Indonesia melalui Kantor wilayah Priangan Timur, menjalankan komitmen pelestarian lingkungan dengan berpartisipasi dalam penanaman 10.000 mangrove di rangkaian HUT ke-393 Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan yang melibatkan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya ini  dilaksanakan pada di Lapangan Upacara Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya (26/7) dengan turut mengundang perwakilan Telkom, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA). Dalam […]

BPJS Ketenagakerjaan Jabar Perkuat Komitmen Hadir untuk Pekerja Lewat Penyerahan Simbolis Manfaat Jaminan Sosial
Jawa Barat
BPJS Ketenagakerjaan Jabar Perkuat Komitmen Hadir untuk Pekerja Lewat Penyerahan Simbolis Manfaat Jaminan Sosial

RADARBANDUNG.id – Sebagai wujud komitmen dalam melindungi pekerja, BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan Simbolis Penyerahan Manfaat Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua yang berlangsung di Plaza Hotel Purwakarta, Rabu (30/7). Kegiatan ini menjadi bukti kehadiran negara dalam memastikan kesejahteraan para pekerja beserta keluarganya atas risiko yang terjadi. Turut hadir dalam kegiatan ini […]

Polda Jabar Sidak Retail Bandung, Temukan Beras Tak Sesuai Standar
Jawa Barat
Polda Jabar Sidak Retail Bandung, Temukan Beras Tak Sesuai Standar

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Barat bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah ritel modern di Kota Bandung, Selasa (29/7/2025). Langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Bareskrim Polri terkait penarikan beberapa merek beras yang diduga merupakan hasil oplosan. Meski tidak ditemukan merek-merek yang […]

Gudang Obat Keras Ilegal 1,2 Juta Butir Digerebek di Kompleks Mewah Bandung
Jawa Barat
Gudang Obat Keras Ilegal 1,2 Juta Butir Digerebek di Kompleks Mewah Bandung

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Tim Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polrestabes Bandung berhasil menggerebek tempat penyimpanan obat keras ilegal sebanyak lebih dari 1,2 juta butir di sebuah rumah kontrakan di kompleks mewah kawasan Bandung, Minggu (27/7/2025). Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono menjelaskan penggerebekan ini menjadi salah satu temuan terbesar, upaya pemberantasan peredaran obat keras tanpa izin […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.