RADARBANDUNG.ID, BANDUNG – Permukaan air Situ Cipanunjang turun hingga 6 meter, debit air yang dikelola Perumda Tirtawening pun turun hingga 1.000 liter per detik.
“Permukaan air Situ Cipanunjang yang sebelumnya sekitar 22 meter, sekarang menjadi 16 meter. Ini berpengaruh terhadap debit air yang kami olah, yang sebelumnya 1.400-1.500 liter per detik, sekarang jadi hanya 500 liter per detik,” ujar Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirtawening Sonny Salimi.
Sonny mengatakan, hal ini berpengaruh terhadap pelanggan yang pasokan airnya pasti terganggu. Sonny menegaskan, gangguan ini dirasakan oleh semua pelanggan Perumda Tirtawening, namun dengan tingkat yang berbeda-beda.
Baca Juga : Perumda Tirtawening Siapkan Sejumlah Strategi Hadapi Kemungkinan Kekeringan Luar Biasa
“Semakin jauh pelanggan dari jangkauan sumber air baku, pastinya akan semakin teranggu aliran airnya. Seperti kawasan Cibayut, Antapani dan sekitarnya,” terang Sonny.
Karenanya, Sonny menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh pelanggan atas ketidaknyamanan ini. Sonny juga mengajak warga untuk lebih bijak dalam menggunakan air.
“Kami berharap el nino ini segera berlalu, sehingga bisa segera turun hujan dan pasokan debit air yang bisa kami olah akan bertambah. Namun, sementara ini kami meminta pelanggan untuk bisa lebih bijaksana dalam menggunakan air bersih,” tambah Sonny.
Perumda Tirtawening Kota Bandung Jamin Pasokan Air Bersih Selama Lebaran
Untuk pelanggan yang memerlukan air bersih, Sonny mengaku pihaknya menyiapkan tanki air bersih sebanyak 14 unit. Sehingga untuk warga yag memerlukana air bersih bisa langsung mengajukan permohonan.
“Selain air baku dengan sistem perpipaan, kami juga melayani yang tidak dengan sistem perpipaan. Dengan sumber air baku tambahan dari sungai Cikapundung, sehingga kami masih bisa mengelola air baku sebanyak 1000 liter per detik,” paparnya.
Meski demikian, Sonny mengatakan, warga yang membutuhkan air dan dilayani dengan sistem non perpipaan, harus mengajukan dengan cara berkelompok. Karena satu tanki bisa unruk melayani 10-20 pelanggan.
“Namun, kami hanya melayani pelannggan yang mengajukan permohonan secara berkelompok. Jadi, jangan mengajukan permohonan sendiri-sendiri,” katanya.
Disiggung mengenai upaya Perumda Tirtawening dalam menyediakan air bersih, Sonny mengatakan, pihaknya hanya sebagai pengelola air baku yang yang alirkan kepada pelanggan.
“Untuk ketersediaan air baku, sebenarnya merupakan kewenangan pemerintah, karena kami hanya mengeola air aagar bisa dialirkan kepada pelanggan,” katanya.
Disisi lain, Sonny berharap pemerintah bisa lebih pro aktif dalam membuat kebijakan terkait penggunaan air baku ini.
“Kami berharap penggunaan air baku untuk air minum ini bisa menajdi skala prioritas,” pungkasnya. (mur)