RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Setelah mulai dibangun sejak 2016 lalu, LRT Jabodebek akhirnya kemarin (28/8) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Kehadiran LRT ini melengkapi deretan moda transportasi massal di ibu kota dan kota penyangganya.
Sejauh ini, sudah ada beberapa opsi kendaraan umum di Jabodebek selain LRT.
Baca Juga : Berikut Data Fakta Terkait Kebijakan Pelaksanaan Haji
Yakni Moda Raya Terpadu (MRT), Kereta Rel Listrik (KRL), TransJakarta, hingga kereta bandara.
Jokowi berharap dengan hadirnya moda-moda transportasi massal tersebut, masyarakat bisa beralih dari transportasi pribadi ke transportasi massal.
“Kita selalu masuk sebagai 10 besar kota yang termacet di dunia. Setiap hari masuk 996 ribu kendaraan ke Jakarta setiap harinya,” kata Jokowi.
Baca juga : Haji Dibatasi Sekali, Berpotensi Langgar HAM, Perekaman Masih Berbasis Nama, Belum NIK
Banyaknya kendaraan pribadi yang melintasi Jabodebek menyebabkan macet dan juga polusi.
Meskipun demikian, Jokowi mengaku bahwa mengalihkan masyarakat ke transportasi massal memang tidak mudah.
Sebagai contoh, penggunaan MRT yang belum mencapai kapasitas maksimalnya setiap hari.
“MRT meskipun setiap hari saya lihat penuh, tetapi kapasitas yang kita inginkan setiap hari 180 ribu penumpang dan hari ini masih 80 ribu,” ujarnya. (lyn/gih/dee/jp)