RADARBANDUNG.ID, KAB BANDUNG – Bupati Bandung, Dadang Supriatna optimis dalam dua tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten Bandung bisa tangani persoalan timbulan sampah yang kini masih jadi salah satu persoalan di masyarakat.
Dirinya menyebut, saat ini di Kabupaten Bandung dalam sehari memproduksi sekitar 1.300 ton sampah. Ia pun mengklaim sejauh ini pihaknya telah berhasil menangani 1000 ton sampah, dan masih menyisakan 300 ton sampah untuk dikelola dalam sehari.
“Saat ini di Kabupaten Bandung masih ada sekitar 300 ton lagi yang belum tertangani, dan Insya Allah besok kami akan launching lagi di empat tempat untuk pengelolaan sampah yang menghasilkan RDF (Refused Derived Fuel),” kata Dadang, Selasa (29/8).
Baca Juga : Tumbuhkan Sikap Integritas, BPJAMSOSTEK Bandung Suci Kampanyekan Antikorupsi dan Good Governance
Dirinya menyebut, inovasi yang saat ini dikeluarkan oleh Pemkab Bandung bertujuan untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang selesai di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Sehingga ke depannya dirinya optimis Kabupaten Bandung tidak lagi memerlukan TPA (Tempat Pembuangan Akhir), sebab persoalan sampah tersebut sudah terselesaikan oleh inovasi-inovasi yang kini dilakukan.
“Harapan kami untuk dua tahun ke depan di sini sudah tidak memerlukan TPA lagi, dan juga harapan kami agar pemerintah pusat pun bisa mengakomodir inovasi yang kami lakukan di sini,” terangnya.
Guna mencapai target tersebut, pihaknya pun berjanji akan segera membuka empat tempat pengelolaan sampah baru di beberapa wilayah di Kabupaten Bandung pada tahun ini. “Untuk tahun ini kita akan buka empat tempat baru, Insya Allah besok sudah kami mulai lakukan dengan harapan empat tempat baru ini bisa menyelesaikan 100 ton sampah dari 300 yang saat ini belum tertangani,” ujarnya.
Baca Juga :Lima Penggawa Persib Bandung Dipanggil Timnas Indonesia
“Selain empat tempat itu, di 2024 mendatang kami juga sudah siapkan tujuh titik lain untuk mengelola persoalan sampah ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Koodinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pihaknya siap mendukung inovasi pengelolaan sampah dengan metode RDF yang kini digalakkan oleh Pemkab Bandung.
“Di sektor tujuh, Cicukang ini, mereka ada inovasi yang bekerja sama dengan pusat untuk memproses sampah dengan standar yang bagus, dalam waktu satu jam bisa memproses sampah satu ton, jadi mesin ini tadi oleh Pak Gubernur dan Pak Bupati Dadang, akan kita coba bikin per-desa satu, per-kelurahan satu dan seterusnya,” kata Luhut.
Dirinya menyebut inovasi pengelolaan sampah ini pun akan terus dikembangkan agar berfungsi optimal dalam pengelolaan timbulan sampah yang muncul. Ia pun akan segera mengadakan rapat dengan beberapa pihak guna membahas pengelolaan sampah tersebut.
“Besok kami akan rapatkan di Rabu atau Kamis nanti untuk menentukan bagaimana dari Pindad 2, Itb, Ugm, dan badan swasta lainnya. Nanti pihak swasta itu akan kita suruh untuk membeli mesin pengelola sampah ini supaya bisa memproses sampahnya sendiri, jadi sampahnya tidak dikirim kemana-mana,” jelasnya.
Dirinya menyebut, untuk alat baru pemroses sampah tersebut merupakan buatan asli dalam negeri dan pihaknya akan segera mendaftarkan alat tersebut di e-katalog milik pemerintah agar alat tersebut bisa dimanfaatkan oleh siapapun.
“Nanti kita akan bikin vendornya berapa, terus kita suruh audit oleh bpkp, kita masukkan ke e-katalog, jadi siapa saja bisa langsung beli e katalog,” pungkas Luhut. (rup) Foto : Putra Wahyu Purnomo/Radar Bandung