RADARBANDUNG.ID, BANDUNG -Kasus penderita Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) di Kota Bandung meningkat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung perkirakan salah satu penyebabnya adalah turunan virus Covid 19.
“Tahun ini memang cuaca ekstrem karna El Nina (Kering) El Nino (Basah) karna lalina ekstrem kenaikanya lumayan tinggi. Sehingga cuaca juga jadi lebih panas, berdebu dan mudah terkena penyakit pernapsan,” ujar Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian, kepada wartawan Kamis (07/09/2023).
Anhar mengatakan, hal ini membuat jumlah penderita penyakit ISPA di Kota Bandung meningkat. Bahkan, lanjut Anhar, bukan tidak mungkin salah satu penyebabnya adalah varian turunan dari Covid-19.
Baca Juga : Pasca Deklarasi, Baliho Jumbo Anies Terpasang di Nagreg
“Karena covid bukannya sudah tidak ada, tapi memang cara menanganinya tidak sama dengan sebelumnya,” terang Anhar.
Menurut Anhar, sekarang kekebalan tubuh manusia juga sudah meningkat. Sehingga, jika virus covid pun, tidak akan terlalu mengganggu apalagi mematikan.
“Mungkin memang ada pasien covid yang meninggal, tapi itu prosentasenya sangat kecil. Di sisi lain, meerka juga termasuk dalam pasien rentan, misalnya komorbit,” tambahnya.
Baca Juga : Ganjar Pranowo: Integritas itu Harganya Lebih Mahal dari Korupsi
Ahnar mengatakan, penyakit covid sekarang tidak berbeda dengan virus flu lainnya, penanganannya juga demikian. Termsuk obat yang dikonsumsi juga ridak se keras dan se paten dulu.
“Kalau dulu dosisnya tinggi, sekarang menggunakan obat warung, bahkan bisa disembukan berdasarkan masing-masing gejala. Jika ada flu, batuk ya silahkan mencari obat flu dan obat batuk,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Anhar, Kementrian Kesehatan juga sudah memberikan anjuran untuk masyarakat. Jika merasa sakit atau terkena flu, maka gunakan masker, kalau berada di daerah polusinya tinggi kepadatan tinggi di anjurkan pakai masker kalau di kerumunan orang pakai masker boleh.
“Jadi sekarang, orang yang memggunakan masker adalah yang sedang sakit. Anjuran seperti ini harus dilakukan, untuk menghindari penularan ISPA,” ujar Anhar.
Disinggung mengenai kemungkinan penyebab ISPA ini lantaran tumpukan sampah, Anhar mengatakan kemungkinan itu ada namun sanat kecil.
“Bakan saya sudah meminta agar warga yang tinggal di dekat TPS mendapatka perhatin khusus. Sehingga jika ada keluhan segera ditindaklanjuti,” katanya. (mur)