News

IDAI Semarang Bantah AMDK Galon Polikarbonat Sebabkan Gangguan Kelenjar Prostat Janin dan Diabetes

Radar Bandung - 20/09/2023, 05:20 WIB
Ardyan
Ardyan
Tim Redaksi
IDAI Semarang Bantah AMDK Galon Polikarbonat Sebabkan Gangguan Kelenjar Prostat Janin dan Diabetes

RADARBANDUNG.id, SEMARANG – Hingga saat ini belum ada satupun data yang menunjukkan bahwa ada anak-anak yang sakit itu karena telah menggunakan air minum dalam kemasan galon polikarbonat. Bahkan, pasien-pasien kronis pada anak seperti leukimia atau kanker darah dan diabetes pun tidak ada hubungannya sama sekali dengan air minum dalam kemasan galon polikarbonat ini.

Hal itu disampaikan Sekretaris Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Korwil Semarang dr. Setya Dipayana, Sp.A, yang sehari-harinya bekerja di RSUD Tugurejo Semarang. Dia menjelaskan pada prinsipnya penyakit-penyakit yang sering terjadi pada anak-anak adalah penyakit musiman atau penyakit-penyakit akut yang maksimal satu minggu sudah membaik. “Tapi, untuk penyakit-penyakit kronis seperti kanker, diabetes, kelenjar prostat yang seringnya dialami oleh orang dewasa, itu jarang terjadi pada anak-anak,” ujarnya.

Kalaupun ada anak-anak yang mengalami penyakit diabetes, menurut dokter Setya, itu biasanya karena penyakit bawaan atau turunan. Sementara, kalau kanker pada anak seperti leukemia, itu penyebabnya masih diteliti hingga saat ini. “Jadi, tidak ada sama sekali saya temukan ada kaitannya dengan air minum kemasan galon (polikarbonat),” ungkapnya.

Begitu juga dengan penyakit gangguan tumbuh kembang anak yang berkaitan dengan kerusakan pada otak, menurut dokter Setya, itu bisa didapatkan anak dari gangguan di dalam kandungan atau juga gangguan pada saat kelahiran. Dia mengatakan pada pasien-pasien yang ada gangguan pada saat kelahiran seperti gangguan kekurangan oksigen, itu bisa menyebabkan terjadinya kerusakan otak. “Sebab, otak kita jika kekurangan oksigen tujuh detik saja, itu bisa timbul kerusakan otak yang mendalam. Kerusakan otak kalau terjadi pada bayi itu hilangnya susah, itu masalahnya,” ucapnya.

Dia juga mengutarakan tidak pernah menemukan gangguan kelenjar prostat pada anak-anak. Yang ada itu, katanya, hanya peradangan di saluran kemihnya sehingga terjadi sedikit pembengkakan. “Itu fimosis namanya. Dan untuk kondisi ini, dengan disunat saja itu sudah sembuh. Tapi kalau prostat itu peradangannya terjadi di dalam. Dan itu juga bukan disebabkan oleh air minum kemasan galon polikarbonat tapi karena tumor atau kelainan bawaan,” tukasnya.

Kata dokter Setya, anak-anak membutuhkan nutrisi yang cukup agar tumbuh kembangnya menjadi optimal. Nutrisi itu ada nutrisi makro dan nutrisi mikro dan nutrisi makro, yang terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein, mikro vitamin dan mineral. Menurutnya, mineral ini tidak bisa diproduksi oleh tubuh dan harus menggantungkan dari asupan di luar, baik itu berupa makanan maupun minuman. “Itulah sebabnya, cairan-cairan yang mengandung mineral termasuk yang ada di dalam air minum galon (polikarbonat) sangat dibutuhkan anak-anak untuk proses tumbuh kembangnya,” tuturnya.
Menurutnya, mineral-mineral yang ada dalam air kemasan galon polikarbonat seperti kalsium, magnesium, natrium, dan selenium sangat dibutuhkan untuk proses tumbuh kembang anak. “Kalsium sendiri itu fungsinya untuk tulang dan lemak, magnesium untuk aktivitas anak, natrium untuk penguatan otot dan untuk pencernaan serta jantung,” tukasnya.

Karenanya, dia juga merasa heran jika ada pihak-pihak yang mengatakan air kemasan galon polikarbonat itu bisa membahayakan kesehatan anak. “Sebab, sampai saat ini, saya tidak pernah menemukan pada pasien-pasien yang yang tangani sakit hanya karena minum air galon. Untuk mengatakan air minum ini berbahaya atau tidak bagi kesehatan itu perlu pembuktian dan itu tidak gampang,” katanya.

Secara umum jumlah kebutuhan cairan anak menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia adalah 800 mililiter (ml) atau sekitar 2–3 gelas untuk anak usia 7–12 bulan; 1,3 liter atau sekitar 5 gelas untuk anak usia 1–3 tahun; 1,7 liter atau sekitar 6–7 gelas untuk anak usia 4–8 tahun; 2,1–2,4 liter atau 8–10 gelas untuk anak usia 9–13 tahun; 2,3–3,3 liter atau sekitar 9–13 gelas untuk anak usia diatas 14 tahun.

Menurutnya, perlu diperhatikan bahwa pada beberapa kondisi, anak memerlukan masukan cairan yang lebih banyak seperti saat olahraga, cuaca yang panas/sangat dingin, dan saat berpergian jauh. “Pada kondisi tersebut, perlu dipastikan bahwa anak memiliki akses untuk mengkonsumsi cairan. Karena, anak lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding orang dewasa karena memiliki sensibilitas rasa haus yang lebih rendah serta tidak dapat mengekspresikan rasa haus dengan baik,” tukasnya. (apt)


Terkait Ekonomi Bisnis
Dukung Pemerintah Perkuat Jaring Pengaman Sosial, BRI Salurkan BSU 2025 kepada 3,76 Juta Penerima Senilai Rp2,25 Triliun
Ekonomi Bisnis
Dukung Pemerintah Perkuat Jaring Pengaman Sosial, BRI Salurkan BSU 2025 kepada 3,76 Juta Penerima Senilai Rp2,25 Triliun

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat peran strategisnya sebagai mitra utama Pemerintah dalam menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat. Komitmen tersebut kembali ditunjukkan melalui peran BRI dalam menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun 2025. Program ini menjadi salah satu upaya Pemerintah untuk menjaga daya beli pekerja dan memperkuat pondasi pemulihan […]

APINDO Expo & UMKM Fair 2025 Resmi Dibuka: Dorong UMKM Naik Kelas dan Terhubung ke Rantai Pasok Global
Ekonomi Bisnis
APINDO Expo & UMKM Fair 2025 Resmi Dibuka: Dorong UMKM Naik Kelas dan Terhubung ke Rantai Pasok Global

RADARBANDUNG.id – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) meresmikan APINDO Expo & UMKM Fair 2025 di Kota Bandung sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (RAKERKONAS) APINDO ke-34. Acara ini menghadirkan 34 stan dari pelaku UMKM anggota APINDO yang menampilkan ragam produk unggulan mulai dari kuliner, kriya, batik, hingga fesyen lokal. Ketua Umum APINDO […]

Bank Mandiri Siapkan Formasi Kepemimpinan Baru untuk Perkuat Akselerasi Ekonomi Nasional
Ekonomi Bisnis
Bank Mandiri Siapkan Formasi Kepemimpinan Baru untuk Perkuat Akselerasi Ekonomi Nasional

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Bank Mandiri telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (4/8/2025) dengan agenda tunggal, yaitu perubahan susunan pengurus perseroan. Langkah Bank Mandiri ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat tata kelola dan memastikan kesinambungan kepemimpinan guna mendukung transformasi serta pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Corporate Secretary Bank Mandiri, M. […]

PPATK Blokir Rekening Pasif, BRI Buka Suara
Ekonomi Bisnis
PPATK Blokir Rekening Pasif, BRI Buka Suara

RADARBANDUNG.id, JAKARTA– PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen untuk mematuhi regulasi dan melaksanakan apa yang menjadi concerns dari regulator, dalam melaksanakan penghentian transaksi atas rekening dormant. Hal itu disampaikan Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi terkait dengan adanya kebijakan penghentian sementara rekening dormant sebagai upaya melindungi sistem keuangan nasional dari potensi penyalahgunaan. BRI berkomitmen […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.