RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Bank Indonesia (BI), Bulog dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar operasi pasar beras medium di Monumen Perjuangan, Kota Bandung, Selasa (19/9/2023).
Operasi pasar tersebut, sebagai upaya untuk menekan harga beras yang masih tinggi di masyarakat.
Deputi Kepala Perwakilan BI Jabar, Bambang Pramono mengatakan operasi pasar merupakan salah satu cara untuk menekan inflasi harga di masyarakat, terutama komoditas beras.
Menurutnya, inflasi Jawa Barat hingga Agustus 2023 secara year on year (yoy) tercatat 3,47 persen. Sedangkan secara year to date (ytd) sampai Agustus 2023 inflasi Jabar mencapai 1,47 persen.
“Sehingga jangan sampai masyarakat beranggapan bahwa naiknya harga beras ini, karena tidak ada stoknya. Karena dengan naiknya harga beras akan membuat inflasi,” ungkapnya.
Ia menerangkan kegiatan operasi pasar beras tersebut, juga dalam rangka menjaga daya beli masyarakat.
Dengan harapan, tidak adanya anggapan bahwa tidak adanya stok beras, yang dapat menimbulkan panic buying.
Mengenai Operasi Pasar (OP) kali ini, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah menjabarkan, ada 3 kecamatan yang sudah mulai menjalankan OP, yakni Kecamatan Coblong, Sukasari, dan Rancasari.
“Dimulai dari 19 September -10 Oktober 2023. Per hari ada 3 kecamatan yang menggelar OP. Kecamatan Coblong hari ini diselenggarakan di Monumen Perjuangan,” sebut Elly.
Ia menyebutkan, harga beras medium yang dilepas yakni Rp10.200/ kilogram atau per bag-nya Rp51.000/5 kilogram.