RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Fakultas Kedokteran (FK) Unisba menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan pemeriksaan kesehatan di Madrasah Aliyah (MA) Insan Mandiri, Jalan Pesantren, Cigadung, Kota Bandung.
Kegiatan PKM FK Unisba tersebut dilakukan beberapa waktu lalu atau tepatnya Selasa, 15 Agustus 2023 yang diikuti 100 orang siswa dan 18 orang guru/pegawai MA Insan Mandiri serta Tim PKM Unisba yang diketuai Ermina Widiyastuti, dr., Sp.JP-FIHA kemudian Tim Pelaksana yaitu Meta Maulida Damayanti, drg., M.Kes. Tita Barriah Siddiq, dr. Ismet M. Nur, dr., Sp.PA(K)., MM. 1 Laboran serta 15 mahasiswa FK Unisba.
Penyuluhan dan edukasi terdiri dari 3 materi tentang kesehatan reproduksi yang disampaikan Indri Budiarti, dr., Sp.OG., M.Kes. Kemudian, dampak psikologis pra marital seks yang disampaikan Ayu Prasetia, dr., Sp.KJ., MMRS. Lalu, mengenai Fikih pergaulan yang disampaikan oleh Ustadz Hervi Firdaus, Lc.
Selanjutnya PKM FK Unisba juga dilakukan pemeriksaan kesehatan terdiri dari pemeriksaan darah sederhana (kolesterol, glukosa dan asam urat), pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah, penilaian status gizi, dan pemeriksaan EKG.
Baca Juga: The Dadies Nikmati Meet and Greet di Bandung
Ketua Pelaksana, Ermina Widiyastuti, dr., Sp.JP-FIHA mengungkapkan, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan pelatihan konselor sebaya dalam edukasi perilaku seksual dini pada siswa dinilai sangat penting mengingat kalangan remaja yang dalam masanya mengalami masa pubertas.
“Kami melihat kalangan remaja yang dalam masanya mengalami masa pubertas sangat penting dibekali pengetahuan mengenai organ reproduksi. Ini juga merupakan upaya atau pesan pencegahan perilaku seksual dini,” ucap Ermina.
Baca Juga: Tarif Kereta Cepat Whoosh Jakarta Bandung: Rp250-350 Ribu
Menurut Ermina, aktivitas seksual dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari ketertarikan, pacaran hingga kontak fisik. Kemudian masa remaja adalah masa badai dan tekanan, dan remaja sering menghadapi berbagai kendala baik karena mereka sendiri (variabel bipsikososial) maupun lingkungan (faktor lingkungan).
“Jika remaja yang tidak mampu mengatasi hambatan maka dapat mengembangkan berbagai masalah kesehatan yang kompleks, yang dapat menyebabkan perilaku berbahaya, salah satunya perilau seksual,” terangnya.
“Masa remaja adalah waktu yang penting, menandai transisi dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan serta awal dari keingintahuan mengenai masalah seks dan romantisme. Remaja dapat mengalami berbagai masalah kesehatan reproduksi yang berhubungan dengan perilaku seksual. Oleh karena itu, hak setiap remaja untuk memperoleh informasi dan akses terhadap kesehatan reproduksi dan seksual yang benar, lengkap dan jujur,” sambungnya.