RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengirimkan 1.351.390 liter atau 1,3 juta liter air bersih guna membantu masyarakat yang terdampak kekeringan di 51 desa yang tersebar di 20 Kecamatan di Kabupaten Bandung.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Beny Sonjaya, mengatakan, 1,3 juta liter air tersebut diterima masyarakat yang mengajukan permohonan kelangkaan air bersih selama kemarau tahun 2023.
“Kami terus lakukan pendistribusian air bersih ini mengingat permintaan dari masyarakat yang begitu tinggi akibat kekeringan yang melanda selama kemarau tahun ini,” kata Beny, ditulis Selasa (3/10).
Ia menyebutkan, ada sekitar 404.378 jiwa penerima manfaat bantuan air bersih yang didistribusikan BPBD ini. Krisis air bersih yang terjadi itu menurutnya sudah berlangsung sejak ditetapkannya status darurat kekeringan di Kabupaten Bandung sejak 25 September 2023 lalu.
“Kondisinya semakin parah akibat adanya kebakaran lahan yang terjadi, juga permintaan bantuan air bersih dari masyarakat yang terus meningkat,” katanya.
Ia pun memastikan saat ini pihaknya akan terus mengirimkan pasokan air bersih bagi masyarakat yang terdampak oleh kekeringan, baik sebagai sarana air minum, dan mandi, cuci, kakus (MCK).
“Paling darurat memang untuk masak dan air minum, tapi ada juga daerah yang untuk kebutuhan MCK seperti di Kecamatan Arjasari dan Banjaran,” ujarnya.
“Di dua wilayah itu sumur milik masyarakat pun sudah sampai kering sekarang,” imbuhnya.
Ia mengimbau masyarakat dalam menghadapi kemarau panjang ini untuk lebih bijak dalam menggunakan air bersih. Tak hanya itu, pihaknya bersama pemerintah daerah akan terus berupaya optimal untuk membantu masyarakat terkait pengadaan air bersih selama masa darurat berlangsung.
“Kami perwakilan pemerintah daerah pun harus tanggap terhadap kondisi yang berlangsung saat ini, sehingga pendistribusian air ini akan kami lakukan selama masa darurat berlangsung,” pungkasnya. (rup)