News

Komitmen PKS Beri Ruang untuk Perempuan dan Anak Muda Menjadi Caleg

Radar Bandung - 16/11/2023, 21:34 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Ledia Hanifa Amaliah

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ingin anak muda termasuk para perempuan bisa terjun dalam dunia politik praktis. Komitmen tersebut ditunjukan dengan strategi dan ruang bagi mereka.

Sekretaris Fraksi PKS DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah menilai anak muda banyak yang berpotensi menjadi tokoh politik yang baik. Mereka harus diberikan kesempatan agar bisa terus berkembang.

Menurutnya, PKS terus melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan anak muda melalui sayap organisasi. Kegiatan tersebut berkaitan dengan banyak hal yang berkaitan dengan anak muda.

Hal tersebut merupakan upaya partainya untuk memastikan bukan hanya 30 persen keterwakilan perempuan tapi juga ada 15 persen dari anak anak muda harus wajib masuk. “Kami terus melakukan berbagai kegiatan berbasiskan hobi, berbasiskan peminatan, pendidikan dan lain lain dan macam macam,” ucap Ledia saat dihubungi, Kamis (16/11).

“Kita juga bahkan secara khusus pimpipan DPP menetapkan adanya minimal 15 persen dari setiap kandidat itu dari kalangan muda yang 35 tahun ke bawah. Jadi didorong supaya ada yang menjadi caleg di setiap daerah pemilihan itu,” katanya.

Upayanya itu sudah membuahkan hasil. PKS punya beberapa anggota DPRD Provinsi, kabupaten/kota yang di bawah usia 40 tahun di periode 2019/2024.

“Ada prosedur dalam tata negara kita yang memang harus dipatuhi tapi itu tidak menyedutkan anak muda semestinya, tidak juga harus dipaksakan atau melanggar hukum supaya anak muda bisa maju, engga,” imbuhnya.

Menurutnya, ada banyak hal yang bisa dilakukan dalam berbagai bidang anak muda bisa terlibat dengan baik yang sesuai dengan peminatan dan kompetensinya masing masing.

“Dan ini menjadi bagian yang penting untuk kemudian kita bisa berinteraksi dengan anak anak muda karena anak anak muda mempunyai informasi yang memadai berkaitan dengan pemilu, berkaitan dengan partai politik dan meminimalisir sikap apriori anak muda terhadap politik,” pungkasnya. (dbs)