RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Dalam tiga tahun terakhir, penderita diabetes di Jawa Barat terdata mengalami peningkatan hingga 38 persen.
Tren peningkatan penderita diabetes tersebut, tercatat sejak tahun 2021 hingga akhir tahun 2023.
Hal tersebut disampaikan dr. Raden Vini Adiani Dewi Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jawa Barat usai membuka acara peringatan hari Diabetes Sedunia bersama RSUD Al Ihsan, Jumat 17 November 2023.
“Kenaikan penderita diabetes dari tahun 2021 sampai 2023 hampir naik 38 persen,” kata Vini Adiani kepada awak media di Kota Bandung.
Vini Adiani menjelaskan, kenaikan kasus penderita diabetes di Jawa Barat diprediksi akibat pola hidup masyarakat banyak berubah
Selain itu, lanjut Vini, selama masa Covid 19 juga diperkirakan menjadi penyebab naiknya kasus diabetes, karena orang banyak tidak bergerak, sehingga mempengaruhi timbulnya diabetes.
“Saya memperkirakan, pola hidup yang berubah dan dampak dari pandemi Covid 19 salah satu penyebab meningkatnya kasus penderita diabetes,” jelasnya.
Meski kasus penderita diabetes di Jawa Barat mengalami tren peningkatan, namun Ia tidak memberikan rincian angka kenaikannya secara detail.
Sementara itu, Ia mengatakan penyakit diabetes masuk dalam tujuh penyakit yang menyebabkan kematian dan pembiayaan tinggi.
Oleh karena itu, Vini mengajak masyarakat Jawa barat untuk lebih peduli pada kesehatan diri dengan selalu melakukan pengecekkan kesehatan secara berkala.
“Agar kondisi kesehatan terpantau dengan baik, maka saya imbau masyarakat untuk mengecek kondisi kesehatan minimal satu bulan sekali,” ujarnya.
Menurut Vini, melakukan aktivitas olahraga, menjaga waktu istirahat yang cukup, daya pikir yang baik, melakukan diet seimbang dan tidak merokok merupakan langkah untuk menjaga kesehatan diri dari diabetes.
Lebih lanjut Vini mengapresiasi RSUD Al Ihsan yang sudah meluncurkan program sekolah diabetes yang diperuntukkan untuk relawan yang peduli akan kondisi penderita diabetes di Jawa Barat.
“10 kelas sekolah diabetes sudah dilaunching RSUD Al Ihsan, dan membentuk diabetes center yang diperuntukan untuk relawan yang peduli kondisi diabetes,” ujarnya. (kus)