News

Lutesha dan Ardhito Pramono Ungkap Kisah Seru di Balik Film 13 Bom di Jakarta

Radar Bandung - 30/12/2023, 18:36 WIB
OR
Oche Rahmat
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kota Jakarta menjadi sasaran kelompok teroris dengan cara memasang 13 bom siap meledak yang disebar di berbagai wilayah. Penelusuran Badan Kontra Terorisme Indonesia (ICTA) mengarah pada Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), dua orang pengusaha muda di bidang mata uang digital yang dianggap terlibat

Misi tim ICTA pun menjadi rumit ketika mereka mencurigai adanya penyusup dalam tim. Di sisi lain, pemimpin kelompok teroris, Arok (Rio Dewanto) tak henti menebar teror dengan meledakkan bom setiap 8 jam jika imbalan bernilai fantastis tak dipenuhi.

Itulah sinopsis dari film berjudul ’13 Bom di Jakarta’ garapan Visinema Pictures yang saat ini sedang tayang di bioskop. Penonton disuguhi beragam aksi seru dan menegangkan dalam film ini.

Diketahui, film bergenre aksi-spionase ini disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Sebagai film action, 13 Bom di Jakarta menampilkan aksi kejar-kejaran mobil, baku hantam serta banyak ledakan dan aksi baku tembak.

Aktris Lutesha yang berperan sebagai Agnes ini menceritakan berbagai pengalaman seru di balik proses produksi. Karakter Agnes yang dimainkan Lutesha merupakan seorang cewek pegawai kantoran yang diam-diam ternyata mahir mengemudikan mobil dengan cepat dan tangkas.

Di film tersebut, Agnes s terjebak dalam situasi mencekam bersama kekasihnya, William (Ardhito Pramono) dan rekannya, Oscar (Chicco Kurniawan) akibat serangan kelompok teroris yang dipimpin Arok (Rio Dewanto).

Namun, soal keahlian tersebut, Lutesha mengaku harus belajar mengendarai mobil dengan transmisi manual, termasuk drifting.

“Ini jadi tantangan aku dan kesempatan aku buat belajar mobil. Jujur aku baru bisa lancar pakai mobil itu tahun lalu, dan itu matic. Nah, di film ini aku harus nyetir manual, jadi aku belajar lagi selama sebulan full,” ungkap Lutesha.

“Aku juga dikasih workshop drifting. Seru deh, pertama kali nyobain drifting baru di film ini,” tambahnya.

Adegan kejar-kejaran mobil di jalan bisa dilakoni Lutesha dengan lancar. Meski begitu, ia tak menampik ada rasa takut dan grogi.

“Semua scene yang berhubungan dengan mobil manual itu memorable buat aku. Deg-degan banget, bayangin nyetir mobil manual pakai sepatu high heels trus high speed dan digiring kamera di depan sama di samping. Aku harus kontrol semuanya, termasuk ekspresi,” pungkasnya.

Chicco Kurniawan yang ikut merasakan sensasi kebut-kebutan disupiri Lutesha mengaku sangat tegang saat syuting adegan tersebut. Namun ia memastikan bahwa proses syuting berjalan aman dan Lutesha berhasil melakukan adegan itu.

“Tegang banget, banget. Soalnya beneran adegan car chasingnya. Gue percaya Lutesha well prepared untuk melakukan adegan itu, meskipun dia baru banget bisa nyetir mobil. Proses syutingnya juga sangat safety, gue ngerasa aman,” ungkap Chicco Kurniawan.

“Scene car chasing itu seru banget, mobil kita dikejar mobil polisi dan mobil ICTA. Lucu juga rasanya disetirin Lutesha. Dia yang baru belajar mobil terus disuruh ngedrift, dan menurut gue she nailed it. Gue yang duduk di depan mencoba menjadi navigator yang baik gitu, hehehe,” kata Ardhito. (dbs)