News

Jelang Pemilu 2024, Disdukcapil Bandung Barat Lakukan Perekaman e-KTP Pemilih Pemula

Radar Bandung - 03/01/2024, 16:16 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Petugas Disdukcapil Kab. Bandung Barat tengah menyiapkan persiapan saat hendak melayani masyarakat. Foto: Hendra Hidayat/ Radar Bandung

RADARBANDUNG.id- Menjelang Pemilu 2024, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus melakukan perekaman KTP elektronik (e-KTP) terhadap pemilih pemula.

Berdasarkan data Disdukcapil Bandung Barat, tercatat sebanyak 37.398 sebagai pemilih pemula pada Pemilu 2024, dan 18.115 belum melakukan perekaman e-KTP.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bandung Barat, Hendra Trismayadi menjelaskan, hingga saat ini baru 53 pemilih pemula yang telah melakukan perekaman KTP elektronik dan sisanya masih dalam proses.

Baca Juga: 700 Warga Terlibat dalam Sortir dan Lipat Kertas Suara Pemilu 2024 di Bandung Barat

“Sebanyak 53 persen pemilih pemula sudah terekam. Mengejar agar pada Februari mendatang bisa tercapai target perekaman 100 persen,” ujar Hendra, Rabu (3/1/2024).

Hendra menyatakan, untuk mencapai target tersebut mengoptimalkan metode jemput bola dalam memberikan pelayanan perekaman bagi para pemilih pemula.

Baca Juga: Jadwal dan Tahapan Pemilu 2024, Ini Agenda Lengkapnya

”Makanya kita terus layanan mobil keliling, layanan di Kecamatan terus layanan di Dinas. Terus kita jemput bola ke sekolah, SMA, SMK dan desa karena pemula banyak yang belum terekam,” jelasnya.

Lebih lanjut Hendra mengatakan, perekaman e-KTP ini merupakan salah satu kewajiban pemerintah dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) kepada masyarakat.

”Hari Sabtu pun kami tidak libur, terus jemput bola. Ya yang penting tereka dulu, sehingga yang berusia 17 tahun per 14 Februari nanti bisa mencoblos (Pemilu 2024). Disdik Provinsi pun harus membantu, karena SMA dan SMK wilayahnya ada di Disdik Provinsi dibantu KCD,” imbuh dia.

Hendra mengakui, dalam melaksanakan perekaman e-KTP bagi pemilih pemula, pihaknya masih menemukan kendala. Salah satunya saat berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat.

”Dengan Disdik provinsi kendalanya umumnya dikoordinasi yang belum optimal, semisal di sekolah anaknya libur, atau sedang ujian, kadang juga siswa justru sudah pulang,” pungkasnya. (kro)