RADARBANDUNG.id, BANDUNG BARAT – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada pesertanya dalam menjaga dan merawat kesehatannya. Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan salah satu inovasi BPJS Kesehatan yang bekerjasama dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya yang efektif dan efisien bagi penderita penyakit kronis.
Adapun kegiatan yang dilakukan prolanis ini antara lain edukasi kesehatan, senam sehat, dan pemeriksaan kesehatan rutin yang dilakukan tiap bulannya. Kegiatan ini juga wujud nyata dari upaya promotif preventif yang dilakukan BPJS Kesehatan sebagai bagian dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Nengsih merupakan salah satu dari sekian banyak peserta JKN yang terdaftar sebagai peserta Prolanis di Puskesmas Pataruman, Kabupaten Bandung Barat. Setiap seminggu sekali Nengsih bersama teman-teman peserta Prolanis lainnya selalu rutin melaksanakan senam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang dikoordinir oleh Puskesmas Pataruman.
Prolanis sendiri merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta JKN yang menderita penyakit kronis. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisen.
Sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang terdiagnosa mengidap diabetes melitus sejak beberapa tahun lalu, Nengsih mengatakan Prolanis ini merupakan program yang baik dan efektif untuk menjaga kesehatan peserta JKN yang memiliki penyakit kronis seperti dirinya.
“Saya sendiri awalnya tidak mengetahui tentang apa itu penyakit diabetes melitus dan saya juga tidak mengetahui secara detail berapa kadar gula saya dalam darah. Dengan adanya prolanis saya menjadi paham dengan penyakit yang saya derita termasuk upaya yang harus dilakukan supaya penyakit saya tidak bertambah parah. Saya juga jadi lebih semangat dan antusias rutin melaksanakan senam dan edukasi yang dilakukan oleh tenaga medis di Puskesmas,” ujar Nengsih, saat ditemui di rumahnya Kamis (11/01).
Nengsih pun menceritakan pengalaman pertamanya saat baru mengetahui tentang Prolanis. Pertama kali ia mengetahui program ini saat pihak Puskesmas menghubunginya dan melakukan edukasi ke rumahnya. Ia pun diajak untuk rutin mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas.
“Memang awalnya saya agak malas, tapi setelah pihak Puskesmas menjelaskan lebih detail tentang Proalnis, saya jadi tertarik, apalagi manfaatnya untuk kesehatan saya juga. Saya jadi lebih semangat. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, dengan adanya Program JKN ini masyarakat jadi memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku. Menjadi peserta JKN adalah bentuk antisipasi sejak dini. Kita tidak tahu kapan kita sakit dan berapa biayanya. Meskipun ketika tidak sakit kita dapat mendonasikan iuran yang kita bayarkan kepada peserta JKN lainnya yang sedang membutuhkan perawatan medis,” ucap Nengsih.
Tak lupa ia mengajak peserta JKN yang memiliki riwayat penyakit sama seperti dirinya untuk mengikuti prolanis, karna program ini sangat membantu dan bermanfaat. Dirinya juga menghimbau peserta untuk membayar iuran rutin paling lambat tanggal 10 setiap bulannya agar status kepesertaannya selalu aktif dan bisa digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Saya berharap program ini terus berlanjut, karena banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan, yang penting kita mau mencari tahu dan sadar akan pentingnya menjaga kesehatan,” tutup Nengsih. (*)