RADARBANDUNG.id- Perubahan perilaku masyarakat pada era digital mengantarkan generasi muda pada banyak kebiasaan baru. Salah satunya adalah lekat pada gawai.
Segala tanya seolah-olah bisa terjawab di internet yang dengan mudah dapat diakses lewat ponsel dan laptop.
Pada anak dan remaja, fenomena tersebut berdampak serius. Khususnya pada perilaku dan konsentrasi belajar mereka.
Baca Juga: Tanda-tanda Anda Perlu Rehat dari Media Sosial, Jangan Sampai Kecanduan!
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Provinsi Jawa Timur termasuk yang responsif terhadap dampak-dampak negatif kelekatan anak dan remaja pada gawai tersebut.
Klinik Gangguan Belajar menawarkan solusi bagi anak dan remaja yang mengalami masalah mental akibat tak bisa membatasi kelekatan mereka pada gawai.
Baca Juga: Hati-hati Dampak Negatif Kecanduan Media Sosial
”Kami telah menyiapkan ruang rawat inap jiwa untuk anak dan remaja. Ini baru kami launching pada Desember 2023,” kata Direktur Utama RSJ Menur Vitria Dewi pada Jumat (26/1).
Periode 5 Desember 2023 sampai 26 Januari 2024, RSJ Menur merawat inap 25 anak dan remaja dengan rentang usia 10–18 tahun. Sebanyak 36 persen di antaranya harus dirawat karena kecanduan gadget. Jumlah itu belum termasuk yang rawat jalan.
Kecanduan gawai jenisnya beragam. Di antaranya, media sosial (medsos), games daring, cybersex dan cyberporn, serta belanja dan judi online.
”Ada yang datang dengan sexual online behaviour. Dia berteman dan berakhir dengan mencari kepuasan seksual melalui medsos. Ada yang sudah dalam kondisi gangguan jiwa berat, melantur karena belajar ilmu tertentu dari medsos. Yang bahaya kalau mereka terjerat cyberporn,” beber Psikiater Konsultan Anak dan Remaja RSJ Menur dr Ivana Sajogo SpKJ (K) dilansir Jawa Pos.