News

Program Food Estate ala Sumedang Dikritik

Radar Bandung - 31/01/2024, 16:54 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Program Food Estate ala Sumedang Dikritik
Ilustrasi Lahan Pertanian (Dok. JawaPos.com)

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Yunandar Rukhiadi Eka Perwira mengkritisi program Satu Hektare Buruh Tani Bangkit atau Satu Desa Satu Hektare (STARBAK), yang diinisiasi Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman.

Menurutnya, sudah dipastikan produktivitas hasil panen dari satu hektare tersebut tidak akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan desa itu sendiri. Setidaknya selama tiga bulan, hingga masuk ke musim panen berikutnya.

“Satu desa, satu hektare itu kurang. Misalnya anggap saja produksinya beras. Satu hektare itu paling menghasilkan 5 ton beras, maksimal. Untuk memenuhi kebutuhan penduduk desanya saja tidak cukup. Minimal selama tiga bulan sampai panen lagi,” ujarnya, Rabu (31/1/2024).

Apalagi jika tujuannya untuk dijadikan food estate partisipatif, yang dicita-citakan Herman melalui budidaya padi dan jagung Yunandad menilai konsep tersebut masih sangat jauh.

Dia menilai perlu pemahaman terhadap makna dari food estate dipersepsikan langsung diartikan dalam terjemahan ke bahasa Indonesia bahwa menanam tanaman pangan di suatu lahan, bisa disebut sebagai food estate.

“Harus dipahami dulu secara konsep. Dari terminologi, tidak bisa diterjemahkan langsung. Food estate itu maksudnya suatu kawasan yang sangat luas, diperuntukkan pada satu tujuan, yaitu menyediakan bahan pangan pokok untuk satu negara atau provinsi, misalnya. Definisinya lahan pangan yang terbentang ribuan hektare, bahkan puluhan ribu. Itu kalau mau bicara food estate,” ucapnya.

Selain itu, food estate juga, tambah Yunandar, harus efisien. Supaya harga jualnya kelak menjadi murah dan terjangkau masyarakat. Caranya adalah mulai dari lahan, bibit, hingga pengolahan dilakukan dalam satu tempat.

“Kedua, harus dalam satu tempat karena masalah efisiensi. Food estate itu gunanya untuk mendukung program pemerintah. Salah satu syaratnya harus efisien. Tidak boleh lebih mahal dari impor. Nah dengan teknologi, dalam satu tempat bisa jadi lebih efisien. Semua, pupuk, benih bisa dikonsolidasikan termasuk pemasarannya. Kalau di banyak tempat, ya tidak efisien,” imbuhnya.

Bila hanya 1-2 hektare tiap desa lebih baik difokuskan dengan membantu para petani, memaksimalkan lahan yang mereka punya saat ini agar bisa terus produktif. Baik dengan menjamin ketersediaan benih, pupuk, sumber air serta harga di pasar.

Supaya para petani tetap semangat berproduksi, karena memberi nilai tambah guna meningkatkan perekonomian mereka menjadi lebih baik. “Jadi kalau bicara 1-2 hektare, lebih baik nyuruh petani aja. Enggak usah jadiin food estate. Sama aja soalnya, enggak akan mencapai taraf produktivitas yang dibutuhkan (sesuai konsep food estate sebenarnya),” tandasnya. (dbs)


Terkait News
Siswa SMP Diedukasi Bahaya Limbah Laut Ghost Net
News
Siswa SMP Diedukasi Bahaya Limbah Laut Ghost Net

RADARBANDUNG.id – Sebagai langkah konkret dalam menangani persoalan limbah laut sekaligus menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini, Parongpong RAW Lab bersama Divers Clean Action dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menggelar kegiatan edukatif bagi para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 53 Kalibaru, Jakarta Utara. Sebanyak 60 siswa kelas VII dan VIII yang sebagian besar berasal dari […]

Bangun Ekosistem Alumni ITB, Agung Aswamedha Punya Tiga Strategi
News
Bangun Ekosistem Alumni ITB, Agung Aswamedha Punya Tiga Strategi

RADARBANDUNG.id – Di tengah dinamika global yang penuh tantangan, mulai dari ketegangan geopolitik seperti konflik di Timur Tengah dan perang Iran-Israel, disrupsi teknologi yang mengguncang sektor-sektor tradisional, hingga krisis iklim dan ancaman bencana demografi di tanah air, Indonesia membutuhkan mitra-mitra strategis yang mampu bergerak cepat, adaptif, dan berpikir jauh ke depan. Dalam konteks ini, Ikatan […]

Viral Jemaah Haji Diduga Terlantar di Hotel 210, PPIH Pastikan Sudah Ditangani Kurang dari Satu Jam
News
Viral Jemaah Haji Diduga Terlantar di Hotel 210, PPIH Pastikan Sudah Ditangani Kurang dari Satu Jam

RADARBANDUNG.ID, MAKKAH – Sebuah video yang beredar di media sosial menyebut jemaah haji Indonesia dari Kloter LOP 7 asal Lombok terlantar di lobi Hotel 210, Makkah, tanpa pendampingan petugas. Narasi dalam video menyebut jemaah haji kebingungan karena tidak tahu harus ke mana, bahkan harus menunggu lama sebelum diberi kepastian. Namun, Kepala Sektor 2 Daker Makkah, […]

Kunjungi SMA Taruna Nusantara di Kota Cimahi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Usulkan Bangun Trotoar
News
Kunjungi SMA Taruna Nusantara di Kota Cimahi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Usulkan Bangun Trotoar

RADARBANDUNG.ID, KOTA CIMAHI – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi belum lama ini mengunjungi SMA Taruna Nusantara Kampus Cimahi, Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang sering mengenakan pakaian dinas serba putih tersebut memberikan wejangan penting untuk siswa-siswi SMA Taruna Nusantara, serta Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan alumnus. Dari […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.