News

Terungkap Profesi Asli Elwizan Aminudin, Dokter Gadungan Timnas Indonesia Ternyata Kondektur Bus

Radar Bandung - 31/01/2024, 13:48 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Terungkap Profesi Asli Elwizan Aminudin, Dokter Gadungan Timnas Indonesia Ternyata Kondektur Bus
Dokter gadungan tim PSS Sleman Elwisan Aminudin di Mapolresta Sleman pada Selasa (30/1). (JAWA POS RADAR JOGJA)

RADARBANDUNG.id- Hanya dengan cara mengambil contoh ijazah di Google, diunduh lalu diedit, Elwizan Aminudin bisa menjadi dokter tim nasional (timnas) U-19 sepak bola dan beberapa klub Liga 1. Ternyata aslinya dia adalah kondektur bus.

Fakta itu terungkap menyusul tertangkapnya Amin (sapaan akrab pria 41 tahun tersebut) oleh Satreskrim Polres Sleman, Jogjakarta, setelah lebih dari dua tahun menjadi buron.

”Selain menjadi kondektur bus, dia usaha toko kelontong,” ujar Kasatreskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian dalam jumpa pers di Mapolres Sleman kemarin (30/1) dilansir Jawa Pos Radar Jogja.

Amin dibekuk di Cibodas, Kota Tangerang, Banten, pada Rabu (24/1) pekan lalu. Menurut Riski, proses perburuannya berlangsung lama karena pelaku berpindah-pindah lokasi tinggal.

Kasus Amin pertama mencuat pada November 2021. Dia terendus sebagai dokter gadungan setelah manajemen PSS mendapat klarifikasi dari Universitas Syiah Kuala. Merasa aksi jahatnya mulai terendus, tersangka pergi meninggalkan PSS pada awal Desember 2021 dengan alasan pulang ke Palembang karena orang tuanya sakit. PSS kemudian melaporkannya ke polisi pada 4 Desember 2021.

Kapolresta Sleman Kombespol Yuswanto Ardi menjelaskan, setelah itu pelaku tidak pernah kembali hingga ditangkap. ”Akibat kejadian tersebut, PSS Sleman mengalami kerugian sebesar Rp 254 juta,” ungkapnya.

Ada sejumlah pemain yang menjadi korban penanganan Amin. Kiper Ernando Ari dan striker Saddam Gaffar di antaranya. Ernando yang membela Persebaya Surabaya ditangani dokter palsu tersebut saat memperkuat timnas U-19. Adapun Saddam ditangani Amin di PSS.

Riski menyampaikan, Amin melakukan pemalsuan terhadap ijazah dokternya dengan cara sederhana. ”Jadi, simpel ngambil salah satu contoh ijazah di Google, dia download, lantas diedit. Dimasukkan dan diubah nama dan dimasukkan fotonya,” bebernya.

Dengan cara sederhana itu, Amin mengelabui banyak orang karena dianggap sebagai dokter.

”Sebelum bekerja sebagai dokter gadungan di beberapa tim sepak bola itu, dia bekerja sebagai kondektur bus kota di daerah Tangerang, juga sambil usaha toko kelontong,” imbuhnya.

Amin nekat menjadi dokter gadungan karena motif ekonomi: mencari pekerjaan dengan pendapatan yang lebih tinggi daripada pekerjaan sebelumnya. Adapun cara menangani pemain yang cedera saat bekerja menjadi dokter gadungan, Amin bermodal Google pula.

Riski menyebutkan, hasil keterangan dan pengakuan pelaku, ada sembilan tim sepak bola yang pernah menjadi tempatnya bekerja, termasuk PSS.

”Tim-tim tempat dia pernah bekerja, Persita Tangerang, Barito Putera, timnas U-19, Bali United, Madura United, Sriwijaya FC, kembali ke timnas U-19, Kalteng Putra, PSS Sleman. Itu dari 2013 sampai 2021,” ungkapnya.

PSS, Persita, Barito, Bali United, dan Madura United sampai saat ini masih bermain di Liga 1. Riski menambahkan, selain sering berpindah-pindah untuk melarikan diri dari Palembang ke Depok, penangkapan Amin juga terkendala masalah identitasnya yang kerap diubah.

Dia mengubah identitas KTP-nya yang sebelumnya beralamat di Palembang menjadi beralamat di Depok.

Amin dijerat Pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman enam tahun penjara dan/atau Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara. Gusti Randa yang juga hadir berterima kasih atas pengungkapan kasus tersebut. (rul/c9/ttg/jpg)


Terkait Nasional
Andre Taulany Ajak Pekerja Indonesia Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Nasional
Andre Taulany Ajak Pekerja Indonesia Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Andre Taulany ajak seluruh pekerja khususnya para pekerja seni dan informal untuk terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan lewat pesan kunci pada iklan Andai Tau Duluan.(20/08/2025) Dengan iuran mulai dari 36.800 Rupiah per bulan, para pekerja informal seperti di bidang seni, musisi, penari, penulis, dan sebagainya bisa mendapat perlindungan 3 Program yaitu Jaminan Kecelakaan […]

Andre Taulany Ajak Seluruh Pekerja Indonesia Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Nasional
Andre Taulany Ajak Seluruh Pekerja Indonesia Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Andre Taulany ajak seluruh pekerja khususnya para pekerja seni dan informal untuk terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan lewat pesan kunci pada iklan Andai Tau Duluan. Dengan iuran mulai dari 36.800 Rupiah per bulan, para pekerja informal seperti di bidang seni, musisi, penari, penulis, dan sebagainya bisa mendapat perlindungan 3 Program yaitu Jaminan Kecelakaan […]

10 Tahun Program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan
Nasional
10 Tahun Program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

RADARBANDUNG.id- Program Jaminan Pensiun (JP) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan genap berusia 10 tahun pada 2025 ini. Program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 1 Juli 2015 silam, menandai BPJS Ketenagakerjaan beroperasi penuh. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro mengatakan dalam 10 tahun ini program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan telah […]

Sinergi Pemerintah dan bank bjb, Hadirkan Hunian Layak untuk Rakyat
Nasional
Sinergi Pemerintah dan bank bjb, Hadirkan Hunian Layak untuk Rakyat

RADARBANDUNG.id, BANDUNG– bank bjb bersama bjb syariah menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung kepemilikan rumah layak bagi masyarakat dengan menggelar acara Akad Massal dan Serah Terima Kunci bagi 1.080 debitur KPR Sejahtera FLPP. Acara ini merupakan bentuk nyata kontribusi perbankan dalam memperkuat program pemerintah “3 Juta Rumah” yang bertujuan memperluas akses hunian terjangkau di seluruh Indonesia. […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.