RADARBANDUNG id- Desa Ngoran berada di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim). Memiliki luas wilayah 310 hektare (ha), sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani dan penyedia jasa di sektor perdagangan.
Kades Ngoran Imam Syaiful mengatakan, di wilayahnya terdapat beberapa potensi ekonomi. Mulai dari perkebunan pohon kelapa, perkebunan manggis, perajin gendang jimbe, perajin bidak catur, gamelan, kentongan, kuda lumping, hingga ternak ikan koi.
Potensi itu dikembangkan dengan memaksimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Mandiri. Alhasil, nilai bisnis dari BUMDes Karya Mandiri mampu meningkatkan pendapatan asli desa.
Baca Juga: Optimalkan BRImo, AgenBrilink dan QRIS, Desa Air Lengit Kepri Sukses Maksimalkan Potensi Jahe
Imam Syaiful berusaha membawa desanya melek digital. Di antaranya dengan membuat inovasi digitalisasi pelayanan publik. Bentuk konkretnya, menerapkan tanda tangan digital kepala desa berupa barcode dan membuat aplikasi Simpeldesa.
Lewat inovasi desa digital serta pengembangan BUMDes, Desa Ngoran berhasil masuk lima belas besar Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 yang diinisiasi BRI. Desa BRILiaN diselenggarakan BRI sejak 2020.
Baca Juga: Mengenal Desa Wawowae, Pemenang Kategori Desa Potensial Wilayah Tengah Program Desa BRILian
Program inkubasi desa ini bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa, melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul, serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s).
Lebih jauh Imam bercerita, Simpeldesa dihadirkan pada 2023. Aplikasi itu punya beragam fitur yang dapat digunakan masyarakat untuk mengakses sejumlah layanan administrasi kependudukan dari mana saja dan kapan saja.
Inovasi Simpeldesa, terinspirasi dari pengalaman Imam saat tinggal di Korea Selatan (Korsel). Desa-desa di negeri Ginseng itu menyediakan pelayanan masyarakat secara digital untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Saat tinggal di Korsel, dia merasakan kemudahan pelayanan digital yang dihadirkan pemerintah desa setempat bagi masyarakat.
“Saya pernah bekerja sebagai migran di Korsel. Desa tempat saya tinggal di Korsel sejak 2008 sudah mengadopsi pelayanan administrasi digital. Saya merasakan sendiri kemudahan serta kenyamanan layanan tersebut. Sejak saat itu, saya bercita-cita desa tempat asal saya bisa menerapkan pelayanan berbasis digital,” kenangnya.
Dari situ, Imam bermimpi membawa konsep desa digital ke Indonesia. Seperti gabung bersambut, konsepnya sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia mewujudkan pengembangan desa digital.
Usai terpilih sebagai kades pada 2012, Imam berupaya mewujudkan cita-cita tersebut dengan menjadikan Desa Ngoran sebagai desa digital. Semula untuk mewujudkan itu tak semudah yang dibayangkan. Gagasan itu baru dapat diwujudkan pada 2023.
Optimalisasi BUMDes Kerek Ekonomi Desa
Ketika mengoptimalkan BUMDes, Imam mengembangkan sejumlah unit usaha yang dimiliki BUMDes yang bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Di antaranya unit usaha jasa layanan internet WiFi; toko alat tulis, persewaan gedung serbaguna, serta penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas).
Pamsimas dihadirkan untuk menjawab kebutuhan warga pada saat kekeringan melanda. Berkat Pamsimas, masyarakat dapat mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari kala musim kemarau.
“BUMDes Karya Mandiri juga menjalin kerja sama dengan BRI untuk mendirikan AgenBRILink. Layanan AgenBRILink yang diakomodasi BUMDes berhasil meningkatkan pendapatan asli desa dan sekaligus memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi perbankan,” kata Imam.