RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kopi Jawa Barat saat ini semakin diminati oleh penikmat kopi dunia. Hal tersebut sejalan dengan dilaksanakannya pelepasan ekspor kopi Kelompok Tani Wanoja Jawa Barat ke Arab Saudi sebesar 7 ton dengan nilai mencapai USD 72.705, Kamis (22/02).
Bertempat di Megarama Taka Hydrocore Gedebage, pelepasan ekspor tersebut turut dihadiri oleh Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, pimpinan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kanwil Jawa Barat, Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Kanwil Jawa Barat, dan OPD di lingkungan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung.
Lebih lanjut, kegiatan tersebut turut menandai prestasi Kopi Wanoja Jawa Barat yang untuk pertama kalinya berhasil melakukan ekspor kopi secara mandiri, sekaligus menjadikan Kelompok Tani Wanoja menjadi agregator ekspor kopi Jawa Barat.
Baca Juga: Tingkatkan Sinergi, Pertemuan Pemprov dengan Pimpinan DPRD Jabar Akan Digelar Rutin
Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Bambang Pramono, mengapresiasi langkah Kelompok Tani Wanoja yang berhasil melakukan ekspor secara mandiri.
Kegiatan ekspor ini merupakan langkah penting guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang tercatat sebesar 5,00% atau sedikit berada di bawah nasional 5,05%.
“Sejalan dengan pangsa ekspor yang tinggi sebesar 55,55%, maka capaian ekspor kopi ini diyakini mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Barat,” ujar Bambang.
Baca Juga: Inovasi Kurangi Sampah Plastik, Siswa SMA Mutiara Bunda Bikin Bioplastik dari Sisik Ikan Nila
Lebih lanjut guna mendukung pengembangan klaster kopi Jawa Barat, kata Bambang, Bank Indonesia juga telah melakukan berbagai program penguatan klaster kopi sisi hulu seperti diantaranya bantuan teknis pelatihan budidaya, pemanfaatan pupuk MA-11, Q-Grader, hingga pemanfaatan teknologi Ceritech.
“Selain itu, Bank Indonesia turut mendukung pengembangan komoditas kopi sisi hilir melalui business matching pembiayaan dan pemasaran, fasilitasi sertifikasi SNI dan HACCP, hingga perluasan pasar dalam negeri maupun luar negeri melalui event promosi perdagangan,” sambung Bambang.
Melalui program pengembangan klaster hulu-hilir tersebut, tercatat berhasil mendukung perluasan pasar kopi Jawa Barat hingga ke berbagai negara di Asia, Australia, Eropa hingga Amerika.