RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Menjelang Ramadan harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di Kabupaten Bandung terus mengalami kenaikan, salah satunya adalah beras yang mengalami kenaikan hingga 20 persen, dan kini ada di angka Rp17 ribu/kg.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan, pihaknya terus mengupayakan agar stok kebutuhan masyarakat tetap terjangkau dan tersedia bagi masyarakat hingga Ramadan.
“Kita terus melakukan langkah-langkah antisipatif untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan nanti. Untuk stok sendiri sejauh ini masih aman sampai bulan Maret ini,” kata Dadang, Selasa (27/2).
Baca Juga: Bupati Bandung Sebut Tingginya Harga Beras Akibat Kelangkaan Produksi Padi
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bandung, Dicky Anugerah mengatakan, salah satu kebutuhan yang mengalami kenaikan dengan signifikan adalah beras jenis premium dan medium.
“Kenaikan beras ini sebetulnya sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu karena faktor seperti el nino dan tersendatnya distribusi, tak hanya itu minimnya produksi padi juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan harga beras ini,” ungkap Dicky.
Baca Juga: Pemerintah Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras 10 Kg
Dalam data sibapokting.bandungkab.go.id tercatat saat ini harga beras medium mencapai Rp17.200/kg, harga tersebut naik dari harga sebelumnya sebesar Rp14.000/kg. Sementara untuk harga beras medium saat ini ada di kisaran Rp16.500/kg, naik sebesar 18,75 persen dari harga sebelumnya Rp13.000/kg.
Ia menyampaikan, guna mengatasi kenaikan tersebut, telah melakukan langkah-langkah antisipasi seperti menjalin koordinasi lintas sektor, memonitor secara berkala harga kebutuhan pokok dan segera meluncurkan Operasi Pasar Murah (OPM) bersubsidi serta pasar murah.
“Kita sudah memonitor dan akan segera menggelar pasar murah untuk masyarakat agar beban kenaikan harga pangan ini bisa teratasi dan inflasi di Kabupaten Bandung bisa terjaga,” ujarnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispangtan) Kabupaten Bandung, Ina Dewi Kania mengungkap pihaknya telah bekerjasama dengan Perum Bulog untuk menggulirkan komoditas beras untuk stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP).
Tak hanya itu ia pun menyebut pihaknya telah mengambil langkah-langkah konkret dalam menstabilkan harga pangan di masyarakat, seperti membuka Gerakan Pangan Murah (GPM) serta menyalurkan bantuan pangan bagi masyarakat.