News

Hadapi Isu Geopolitik, OJK Jabar Sebut Stabilitas Jasa Keuangan 2023 Terjaga dan Mampu Bertahan

Radar Bandung - 07/03/2024, 17:39 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Hadapi Isu Geopolitik, OJK Jabar Sebut Stabilitas Jasa Keuangan 2023 Terjaga dan Mampu Bertahan
Kepala OJK Jawa Barat Imansyah

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Kinerja jasa keuangan di Jawa Barat (Jabar) mengalami tren positif dan diyakini masih akan berlanjut pada 2024. Optimisme itu diungkapkan Kepala OJK Provinsi Jabar, Imansyah.

Imansyah menyebutkan, pada tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Jabar tumbuh 5,00 persen, tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah DI Yogyakarta.

“Penyumbang utama pertumbuhan ekonomi tersebut, dari sisi lapangan usaha adalah Industri Pengolahan serta sektor Perdagangan. Sementara dari sisi pengeluaran adalah Konsumsi Rumah Tangga,” ujar Imansyah kepada sejumlah wartawan pada acara Media Update Kinerja Industri Jasa Keuangan di Jabar, di Bandung, Selasa (5/3).

Menurut Imansyah, kinerja ekonomi Jabar 2023 sebesar 5,00 persen, hal ini memberikan kontribusi 0,67 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Imansyah menilai stabilitas sektor jasa keuangan Jabar pada 2023 terjaga dan resilien dengan kinerja keuangan yang bertumbuh dan memiliki indikator prudensial yang memadai.

Perkembangan kinerja Perbankan di Jabar pada Desember 2023, lanjut dia, mengalami pertumbuhan positif tercermin dari pertumbuhan penyaluran kredit atau pembiayaan sebesar 6,50 persen (yoy) dengan total nominal pembiayaan mencapai Rp603,7 triliun dan market share sebesar 8,5 persen dibandingkan total pembiayaan nasional atau merupakan provinsi dengan penyaluran pembiayaan yang terbesar ke-2 setelah DKI Jakarta.

Selain itu, indikator kinerja perbankan lainnya turut mengalami pertumbuhan antara lain aset tumbuh 3,71 persen (yoy), Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 4,04 persen (yoy), dan NPL yang membaik menjadi 3,23 persen dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar 3,25 persen.

Sedangkan kinerja Bank Umum yang berkantor pusat di Jawa Barat turut mengalami pertumbuhan positif antara lain aset tumbuh 4,01 persen (yoy), DPK tumbuh 4,46 persen (yoy), kredit tumbuh 9,17 persen (yoy) dan NPL terjaga dengan baik yaitu 1,25 persen.

Imansyah menambahkan, pembiayaan Bank Umum Konvensional di Jabar mencapai Rp522,2 triliun atau tumbuh 5,78 persen (yoy) dengan market share sebesar 86,5 persen dibanding seluruh pembiayaan di Jabar. Dari sisi NPL dapat terjaga pada level 3,07 persen. Pembiayaan Bank Umum Syariah Jawa Barat mencapai Rp59,5 triliun atau tumbuh 13,04 persen (yoy) dengan market share sebesar 9,9 persen dibandingkan seluruh pembiayaan di Jabar. Dari sisi NPF terjaga pada level 2,11 persen.

“Pembiayaan BPR/BPRS Jabar mencapai Rp22,0 triliun atau tumbuh 6,87 persen dengan market share sebesar 3,6 persen dibandingkan seluruh pembiayaan di Jawa Barat namun dari sisi NPL terpantau cukup tinggi pada level 10,17 persen,” papar Imansyah.

Sekitar 49,8 persen pembiayaan Bank Umum di Jawa Barat disalurkan untuk jenis penggunaan konsumsi, sedangkan modal kerja dan investasi masing-masing sebesar 35,9 persen dan 14,3 persen. Pertumbuhan pembiayaan tertinggi disalurkan untuk investasi yaitu tumbuh 10,8 persen (yoy).

Berdasarkan kepemilikan, sekitar 58,0 persen pembiayaan Bank Umum di Jawa Barat disalurkan oleh Bank Persero. Pertumbuhan pembiayaan tertinggi adalah Bank Campuran yaitu 11,61 persen (yoy) meskipun dengan market share sebesar 1,99 persen.

Berdasarkan KBM, sekitar 46,7 persen pembiayaan Bank Umum di Jabar disalurkan oleh Bank KBMI 4. Pembiayaan Bank KBMI 2 tumbuh paling tinggi yaitu mencapai 10,68 persen (yoy).
Total penyaluran KUR Nasional per Desember 2023 mencapai Rp 260,1 triliun, sedangkan penyaluran KUR di Jawa Barat mencapai Rp29,1 triliun dengan atau memiliki porsi 11,1 persen dibandingkan total penyaluran KUR Nasional.

Berdasarkan skema pembiayaan KUR, sektor mikro memiliki porsi paling besar yaitu mencapai Rp18,6 triliun atau 64,0 persen dibandingkan total penyaluran KUR di Jabar.

Piutang pembiayaan di Jabar mencapai Rp74,68 triliun atau tumbuh positif sebesar 10,3 persen (yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, piutang pembiayaan didominasi oleh pembiayaan multiguna sebesar 62,9. Kinerja Perusahaan Pembiayaan tersebut ditopang oleh 1.331 kantor perusahaan pembiayaan baik kantor cabang maupun kantor pemasaran.

Jumlah pembiayaan LKM yang berkantor pusat di wilayah Jawa Barat mencapai Rp201,1 miliar dengan total aset sebesar Rp288,3 miliar. Jumlah jaringan kantor LKM di wilayah Jabar sebanyak 25 kantor.

Pada Desember 2023, jumlah perusahaan fintech peer to peer lending yang berizin sebanyak 101 perusahaan dengan nominal pembiayaan di Jawa Barat mencapai Rp16,6 triliun kepada 5,17 juta debitur. Dari sisi tingkat wanprestasi diatas 90 hari sejak jatuh tempo (TWP 90) yaitu sebesar 3,82 persen.

Kinerja Pasar Modal Tahun 2023

Sampai dengan Desember 2023, total Single Investor Identification (SID) di Jabar mencapai 2,6 juta, atau 22,3 persen dari total SID Nasional. Tren SID di Jawa Barat terus meningkat, baik dari jumlah maupun proporsi secara nasional. Artinya peningkatan SID di Jawa Barat tergolong cukup masif dibanding daerah lain.

Berdasarkan jumlah SID, Investor Jawa Barat berada di urutan pertama secara Nasional yang didominasi investor ritel.

Total transaksi saham di Jawa Barat sampai dengan Desember 2023 mencapai Rp221,2 triliun atau merupakan urutan ke-3 provinsi dengan total transaksi saham terbesar. Saat ini sebanyak 75 Perusahaan/Emiten di Jawa Barat sudah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kegiatan edukasi dan perlindungan konsumen. Dalam rangka peningkatan literasi keuangan di Jawa Barat, Kantor OJK Provinsi Jawa Barat telah melakukan sebanyak 153 kegiatan edukasi selama tahun 2023 dengan total jumlah peserta edukasi sebanyak 30.933 orang dari berbagai segmen antara lain pelajar, pelaku UMKM sampai dengan masyarakat umum.

Sedangkan dari fungsi pelindungan konsumen, Kantor OJK Provinsi Jawa Barat telah menangani 2.892 pengaduan yang didominasi dari sektor Perbankan (29,9 persen), Fintech Lending (21,3 persen), Perusahaan Pembiayaan (10,7 persen) dan Asuransi (3,1 persen). Dari sisi pelayanan pemberian informasi debitur SLIK, Kantor OJK Jawa Barat telah memberikan pelayanan terhadap 17.695 permintaan SLIK.

Dalam rangka wujud inisiasi pemerataan kesejahteraan melalui inklusi keuangan di daerah, Kantor OJK Provinsi Jawa Barat bersinergi dengan Pemerintah Daerah, Industri Jasa Keuangan dan stakeholder lainnya telah membentuk TPAKD tingkat Provinsi Jawa Barat dan TPAKD tingkat Kabupaten/Kota di 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Adapun program percepatan akses keuangan yang telah diimplementasikan pada tahun 2023 yaitu antara lain program Kredit/Pembiayaan Sektor Pertanian sebesar Rp634,5 juta kepada 179 orang petani, program Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) berkolaborasi dengan Bank BJB sebesar Rp27,8 miliar kepada 4.780 UMKM, dan Kredit Jaringan Wirausaha Sejahtera (Jawara Bedas) berkolaborasi dengan BPR Kerta Raharja sebesar Rp29,3 miliar kepada 4.780 UMKM.

Sedangkan untuk perkembangan program Satu Rekening Satu Pelajar di Jawa Barat pada Desember 2023, jumlah rekening simpanan pelajar mencapai 8,5 juta rekening dari total pelajar Jawa Barat sebanyak 8,6 juta pelajar dengan nominal Rp4,1 triliun atau meningkat 19,8 persen dibandingkan Desember 2022. (nto)


Terkait Ekonomi Bisnis
ALDO Optimistis Jaga Kinerja Lewat Buyback Saham dan Strategi Operasional Baru
Ekonomi Bisnis
ALDO Optimistis Jaga Kinerja Lewat Buyback Saham dan Strategi Operasional Baru

RADARBANDUNG.id –  PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO), emiten industri kertas dan bahan kimia terintegrasi, mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buyback) senilai maksimal Rp10 miliar. Rencana buyback ini disampaikan bersamaan dengan penyampaian kinerja keuangan tahun buku 2024 dalam Paparan Publik (Public Expose) yang digelar secara hybrid di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (12/6). Direktur […]

Bank Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp3 Triliun, Targetkan Pertumbuhan 11,6 Persen
Ekonomi Bisnis
Bank Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp3 Triliun, Targetkan Pertumbuhan 11,6 Persen

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) akan menerbitkan obligasi melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II, dengan target total dana sebesar Rp3 triliun. Inisiatif ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Bank Mandiri Taspen dalam memperkuat portofolio kredit pensiun dan mendorong pemberdayaan ekonomi para pensiunan di Indonesia. Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen Maswar Purnama mengatakan, langkah […]

9.700 Pelajar Indonesia Raih Keterampilan Wirausaha Berkat Zurich Entrepreneurship Program
Ekonomi Bisnis
9.700 Pelajar Indonesia Raih Keterampilan Wirausaha Berkat Zurich Entrepreneurship Program

RADARBANDUNG.id – Zurich Indonesia bersama Z Zurich Foundation dan Prestasi Junior Indonesia resmi menuntaskan pelaksanaan tahun ketiga Zurich Entrepreneurship Program (ZEP) dengan capaian signifikan. Program pengembangan kewirausahaan, literasi keuangan, dan kesiapan kerja ini telah memberikan manfaat bagi lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK yang tersebar di 14 kota/kabupaten di seluruh Indonesia, mendorong […]

Kurun 7 Tahun, IHG Rayakan 100 Pembukaan Hotel Voco
Ekonomi Bisnis
Kurun 7 Tahun, IHG Rayakan 100 Pembukaan Hotel Voco

Pertumbuhan tercepat, IHG catatkan rekor 100 pembukaan hotel voco dalam kurin waktu kurang 7 tahun.

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.