RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Jumlah penumpang di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka sulit naik apabila jam dan rute penerbangan tidak bertambah.
Menurut Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, meski Pemprov Jabar mendorong agar rute baru ditambah guna meningkatkan okupansi penumpang, namun di sisi lain maskapai mempertanyakan dengan dibukanya rute baru dapat menambah okupansi penumpang di BIJB Kertajati atau tidak.
“Seperti telur dan ayam. Maskapai juga menunggu. Benar ramai enggak? (Dengan dibukanya rute baru). Sementara kita juga bagaimana mau menawarkan Kertajati jika rutenya terbatas,” ujar Bey di Gedung Sate, Bandung, Rabu (13/3).
Namun demikian, Bey menegaskan, Pemprov Jabar akan terus berusaha meningkatkan kinerja BIJB Kertajati, khususnya dalam menambah rute penerbangan dari dan menuju bandara kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini.
Apalagi, kata Bey, target okupansi penumpang BIJB Kertajati sejauh ini masih jauh dari harapan. Hanya memenuhi 30 persen dari angka ideal mobilisasi penumpang perhari.
“Idealnya 7.500 (penumpang) perhari. Sekarang 2 ribu. Masih jauh. Intinya kita ingin (ada peningkatan), masih jauh dari target,” tambahnya. Karenanya, dikatakannya, penambahan rute dan jam penerbangan menjadi salah satu solusi utama guna mendongkrak okupansi penumpang di BIJB Kertajati, khususnya jelang lebaran ini.
“Ada (permintaan rute) dari BIJB sendiri, saya juga terus meminta ke Dirjen Perhubungan Udara,” imbuh dia.
Bey memastikan sampai kapanpun BIJB Kertajati akan sulit bersaing dengan bandara lain, terutama yang terdekat seperti Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng jika tidak ada hal menarik, untuk memantik minat masyarakat agar mau bepergian melalui BIJB Kertajati.
“Bayangkan kalau ada seorang pegawai, dia ada acara di Bali besok. Kalau mau berangkat dari Kertajati, hari ini (dia harus) berangkat jam 12 siang. Sehari dia hilang (rugi waktu). Jadi harusnya ada yang sore atau malam,” tandasnya. (dbs)